Foto: Rifkianto Nugroho |
Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta dr Ngabila Salama mengungkap pasien varian Arcturus yang terdeteksi di DKI memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Salah satu pasien, yang berjenis kelamin laki-laki merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari India.
"Ya (melakukan perjalanan dari luar negeri) India. Tiba di Jakarta 16 Maret 2023," jelasnya ketika dihubungi detikcom.
Adapun yang bersangkutan menjalani isolasi mandiri pasca teridentifikasi positif pertengahan Maret dan dinyatakan sembuh awal April 2023. Terkait dengan status vaksinasi, kedua pasien positif COVID-19 varian Arcturus memiliki riwayat vaksin lengkap hingga dosis ketiga.
Kabar baiknya, gejala yang dikeluhkan terbilang ringan yakni batuk hingga nyeri otot.
"Pasien berangkat ke India tanggal 13 Maret 2023 dan pulang ke Indonesia tanggal 18 Maret kembali ke Indonesia. Sampai di Jakarta mengalami gejala flu, badan sakit semua, keringat dingin, leher gatal dan dahak kental."
"Lalu PCR dan berobat di salah satu RSUD Jakarta dan sampel dikirim laboratorium dengan hasil positif. Pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Istri sempat ada gejala, anak tidak bergejala sama sekali, ketiganya sudah cek antigen hasilnya negatif. Pada saat dihubungi oleh tracer Puskesmas, pasien hasil antigenya sudah negatif. Saat ini pasien sudah selesai masa isolasi dan sudah sembuh," lanjut dr Ngabila.
Lonjakan Arcturus di India
Beberapa waktu terakhir COVID-19 varian XBB.1.16 atau Arcturus menjadi salah satu sorotan masyarakat. Varian Arcturus disebut-sebut sebagai penyebab utama meningkatnya kasus COVID-19 secara drastis di India.
Dikutip dari Business Today Kamis (13/4/2023), India mencatat lebih dari 10.158 kasus COVID-19 baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah kasus harian melonjak hingga 30 persen.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kronologi Masuknya Varian Arcturus di DKI, Pasien Baru Pulang dari India"