Nasi putih sering dianggap 'biang kerok' yang menghambat penurunan berat badan. (Foto: Stock Photo/Site News) |
Seseorang yang sedang diet untuk menurunkan berat badan kerap menghindari nasi. Pasalnya, banyak yang percaya mengonsumsi nasi putih dapat menghambat keberhasilan diet yang dijalaninya.
Tidak mudah untuk menghindari nasi, terutama mengingat nasi putih merupakan makanan pokok sehari-hari di Indonesia. Beberapa orang bahkan belum benar-benar merasa kenyang jika belum makan nasi putih.
Lantas, apakah benar nasi putih bisa menghambat proses menurunkan berat badan? Spesialis gizi dr Davie Muhamad, SpGK, mematahkan anggapan tersebut. Menurutnya, boleh-boleh saja makan nasi saat sedang diet untuk menurunkan berat badan, asalkan disesuaikan dengan kebutuhan kalori.
"Jadi, makan nasi nggak masalah asal porsinya disesuaikan, tergantung tiap orang. Karena setiap orang itu kebutuhan kalorinya berbeda-beda," ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
dr Davie menjelaskan prinsip utama dalam menurunkan berat badan adalah defisit kalori. Misalnya, jika seseorang biasanya membutuhkan 1.500 kalori per hari, maka bisa dikurangi secara perlahan menjadi 1.300 kalori.
Kebutuhan kalori tersebut juga tidak harus serta merta dicukupi dalam satu kali makan. dr Davie mengatakan kebutuhan kalori per hari dapat dibagi menjadi beberapa porsi makan.
"Kita ambil contoh, misalnya 1 hari diberikan 1.500 kalori. Itu nanti dibagi tiga kali makan, dan dua kali selingan," tuturnya.
Pentingnya Pola Diet yang Seimbang
Selain mempertimbangkan karbohidrat, asupan gizi lain seperti protein dan serat juga harus dicukupi. Protein berfungsi untuk mempertahankan massa otot, sementara serat dapat membantu menjaga kesehatan sistem pencernaan.
"Jadi lebih baik mencoba diet gizi seimbang yang sederhana, makannya tiga kali sehari, dan masih mengenyangkan. Karea kalau diet kita nggak boleh yang namanya kelaparan, nanti jadinya malnutrisi," tegasnya.
Contoh Pola Diet dengan Tetap Makan Nasi
Berikut pola diet dengan tetap mengonsumsi nasi putih saat makan pagi, siang, dan malam yang dianjurkan dr Davie:
- Karbohidrat, misalnya nasi setengah porsi (setengah centong nasi atau 5-6 sendok makan)
- Protein, bisa berupa daging ayam atau ikan dengan ukuran setengah telapak tangan 2 potong, bisa juga diganti dua butir telur (bisa dikombinasikan)
- Lauk nabati, seperti tahu atau tempe sebanyak satu potong atau sekitar 50 gram
- Serat, seperti sayur-mayur yang bervariasi sebanyak satu piring kecil atau mangkuk sedang penuh.
- dr Davie juga menekankan pentingnya mengurangi makanan yang digoreng lantaran mengandung kalori tinggi.
"Perlu diingat, dalam satu piring disarankan minim yang digoreng. Karena lemak atau yang digoreng-goreng itu tinggi kalori. Jadi kalau dari saya boleh saja ada yang digoreng tapi nggak semuanya," ungkapnya.
Tidak lupa, mencukupi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi buah-buahan yang kaya serat untuk mengontrol rasa lapar.
"Nanti selingan utamanya buah-buahan bervariasi, tinggi serat, untuk membantu mengontrol rasa lapar kita. Ini biasanya dua jam setelah makan pagi (sekitar jam 10)dan jam 3 sore," pungkas dr Davie.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Berat Badan Turun dan Tetap Makan Nasi? Bisa-bisa Saja, Ini Kata Dokter Gizi"