11 July 2024

Ini Alasan Pemerintah Singapura Ijinkan Warganya Makan Serangga

Singapura mengizinkan warganya mengonsumsi 16 jenis serangga. (Foto: iStock)

Badan Pengawas Pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) mengizinkan warganya untuk mengonsumsi serangga, sedikitnya ada 16 jenis yang diperbolehkan termasuk jangkrik, belalang, sampai ulat.

Regulasi ini menyusul pertimbangan beberapa negara seperti Thailand hingga Korea Selatan yang menjadikan serangga hidup sebagai alternatif berkelanjutan pengganti daging. SFA menilai serangga memiliki protein tinggi.

Walhasil, warga Singapura kini bisa menemui banyak jajanan dan makanan berbahan dasar serangga di rak supermarket maupun restoran.

"Serangga dan produk serangga ini dapat digunakan untuk konsumsi manusia atau sebagai pakan ternak untuk hewan penghasil makanan," kata SFA.

SFA menyatakan awal tahun ini bahwa mereka sedang menyelesaikan rincian implementasi dan berencana membuat kerangka peraturan pada paruh pertama 2024.

Memakan serangga masih merupakan hal yang tidak biasa di Singapura, seperti halnya di sebagian besar dunia. Serangga hidup sering kali ditawarkan untuk dijual di negara kota tersebut sebagai makanan hewan peliharaan bagi burung hingga reptil.

Namun, kini, mulai banyak restoran yang menyajikan serangga dengan berbagai cara, termasuk sebagai pengganti protein di dalam suatu hidangan. Misalnya, kepiting telur asin dengan tambahan superworm.

Meski begitu, SFA memberikan catatan, bila di luar 16 jenis serangga yang diperbolehkan, masyarakat sebaiknya mengevaluasi dan memastikan keamanannya terlebih dulu sebelum menyantapnya.

Serangga Sumber Protein

Lebih dari 2.100 spesies serangga yang dapat dimakan telah diidentifikasi oleh para peneliti.

Menurut CNN, banyak dari serangga kaya akan vitamin dan mineral, juga menjadi alternatif protein tinggi dibandingkan ternak yang menghasilkan gas metana. "Peternakan bertanggung jawab atas 14,5 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca di seluruh dunia," menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO).

"Serangga adalah sumber protein yang terabaikan dan merupakan cara untuk memerangi perubahan iklim," menurut laporan Forum Ekonomi Dunia pada tahun 2022.

"Konsumsi protein hewani kita adalah sumber gas rumah kaca dan perubahan iklim. (Mengkonsumsi) serangga dapat mengimbangi perubahan iklim dengan banyak cara," kata para peneliti.

Tahun lalu, Venus Kalami, ahli diet anak bersertifikat dan ahli gizi di Solid Starts, yang mengatakan bahwa serangga memang dikemas dengan nutrisi penting seperti protein berkualitas tinggi, asam lemak esensial, mineral seperti zat besi, beberapa di antaranya mengandung nutrisi lebih dari daging sapi, seperti dan seng, vitamin B penting, dan banyak lagi.

Daftar 16 serangga yang diperbolehkan dikonsumsi:
  • Jangkrik
  • Jangkrik rumah
  • Jangkrik berpita
  • Jangkrik berbintik dua
  • Belalang
  • Belalang migrasi Afrika
  • Belalang gurun Amerika
  • Superworm
  • Mealworm
  • Mealworm kecil
  • Ngengat lilin besar
  • Ngengat lilin kecil
  • Ngengat sutera
  • Kutu putih
  • Belatung kumbang badak raksasa
  • Lebah madu barat


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ternyata Ini Alasan BPOM Singapura Bolehkan Warganya Makan Serangga"