18 July 2024

Ini Saran Dokter Paru Hadapi Suhu Dingin 'Bediding', Rawan Batuk Pilek

Ilustrasi (Foto: Getty Images/wichayada suwanachun)

Beberapa wilayah di Indonesia akhir-akhir ini sedang dilanda oleh suhu dingin yang cukup ekstrem akibat pergerakan Angin Monsun Australia. Fenomena ini juga berpotensi memicu timbulnya beberapa penyakit pada seseorang.

Spesialis paru-paru dr Agus Dwi Susanto SpP menjelaskan, udara dingin yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia bisa saja membuat masyarakat terkena batuk dan pilek.

"Udara dingin bisa memicu batuk dan pilek. (Khususnya) seseorang dengan tipe batuk pilek yang alergik," ujar dr Agus saat dihubungi detikcom, Selasa (16/7/2024).

Selain itu, lanjut dr Agus ada penyakit lain yang juga mengintai di balik cuaca dingin ini. Menurutnya, udara dingin bisa menjadi pencetus munculnya sesak napas bagi mereka yang memiliki bronkitis dan asma.

"Pada beberapa orang yang memiliki penyakit seperti bronkitis dan asma alergik, udara dingin dapat memicu gejala batuk-batuk dan/atau sesak (napas)," tambahnya.

Begitu pula dengan masyarakat yang mengidap penyakit rhinitis alergi. Cuaca dingin, menurut dr Agus dapat memicu timbulnya batuk, pilek, dan bersin-bersin.

"Pada populasi umum, udara dingin dapat menyebabkan iritasi saluran napas atas dan bawah dan mengganggu sistem imunitas lokal saluran napas. Sehingga, risiko terjadinya infeksi saluran napas meningkat, umumnya gejalanya batuk pilek," tutupnya.

dr Agus mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga tubuh pada kondisi seperti ini. Hindari di luar rumah saat udara sedang dingin-dinginnya serta mengonsumsi minuman hangat bisa menjadi pilihan untuk menekan risiko penyakit pada cuaca yang dingin.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Suhu Dingin 'Bediding' Rawan Picu Batuk Pilek, Dokter Paru Sarankan Ini"