21 August 2024

Kualitas Udara Jakarta Kembali Jadi yang Terburuk di Dunia

Potret polusi udara di kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Selasa (20/8) siang. (Foto: Khadijah/detikHealth)

Kualitas udara di Jakarta kembali menjadi yang terburuk di dunia dengan indeks 184 berdasarkan pengamatan IQAir.

Diakses detikcom pada Selasa (20/8/2024) pukul 13.00, kualitas udara di Jakarta berada di posisi puncak dengan konsentrasi PM2.5 saat ini 20.4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO. Dengan kualitas udara yang buruk tersebut, maka dianjurkan bagi masyarakat yang akan beraktivitas di luar ruangan agar mengenakan masker, hindari aktivitas di luar ruangan, dan tutup jendela.

Namun berdasarkan ranking kota Indonesia dengan indeks kualitas udara terburuk, Tangerang Selatan menempati posisi pertama dengan kualitas udara 195. Posisi kedua ditempat Jakarta (184), Kota Bogor (158), Kota Bandung (131) dan Jambi (82).

Pada hari dan jam yang sama, kota dengan kualitas udara terburuk di dunia di tempati San Paulo (Brasil) pada angka 158 disusul Kampala (Uganda) di angka 129, Riyadh (Arab Saudi) 124 dan Lahore (Pakistan) dengan indeks kualitas udara di angka 119.

Sementara itu, situs resmi milik Pemprov DKI yaitu udara.jakarta.go.id menunjukkan bahwa dari 31 titik stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) terdapat sembilan titik yang masuk kategori tidak sehat.

Polusi udara bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Polusi udara berkontribusi besar terhadap enam besar penyakit gangguan pernapasan di Indonesia, yaitu pneumonia (infeksi paru), infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), asma, tuberkulosis, kanker paru, dan penyakit paru obstruksi kronis (PPOK).

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kualitas Udara Jakarta Lagi-lagi Jadi yang Terburuk di Dunia Versi IQAir"