21 August 2024

Mana yang Lebih Sehat,Kopi Panas atau Dingin? Ini Penjelasannya

Foto ilustrasi: Getty Images/wmaster890

Kopi menjadi minuman favorit banyak orang. Selain untuk mencegah rasa ngantuk, kopi juga kerap disebut memberikan manfaat bagi kesehatan.

Beberapa orang mungkin menyukai kopi panas untuk mengawali hari. Tapi, banyak juga yang lebih memilih kopi dingin atau es kopi yang terasa lebih menyegarkan.

Lantas, manakah yang lebih sehat antara kopi panas dan kopi dingin?

Dikutip dari Times of India, untuk membandingkan kopi dingin dan kopi panas dari nilai gizi, bisa bergantung pada jenis kopi yang digunakan. Selain itu, juga bergantung pada bahan-bahan tambahannya.

1. Kandungan Nutrisi

Kopi panas
Kopi panas dibuat dengan menyeduh biji kopi bubuk dengan air panas. Ini mengandung nutrisi penting, seperti antioksidan, vitamin (vitamin B), dan mineral (kalium dan magnesium).

Sifat antioksidan pada kopi mengandung senyawa antioksidan seperti asam klorogenat yang menjadikannya alternatif yang lebih baik untuk energi dan kewaspadaan mental.

Sementara itu, adanya bahan-bahan tambahan seperti susu, gula, dan krim kocok juga bisa mempengaruhi rasa serta gizi dengan menambahkan kalori.

Kopi dingin
Kopi dingin biasanya dibuat dari kopi instan yang diseduh dengan es dan air. Nilai gizi dari kopi dingin masih mirip dengan kopi panas.

Namun, kopi dingin lebih sering disiapkan dengan bahan tambahan, seperti gila, susu, atau krim, yang bisa mengubah dampak kesehatan secara keseluruhan.

2. Pengaruh pada Metabolisme

Kopi panas
Minum kopi panas bisa mempengaruhi metabolisme karena kandungan kafeinnya. Zat ini dikenal bisa meningkatkan laju metabolisme dan meningkatkan oksidasi lemak.

Selain itu, minum kopi panas bisa meningkatkan thermogenesis, yakni proses produksi panas dalam tubuh yang bisa mendukung pembakaran kalori.

Kopi dingin
Kopi dingin juga mengandung kafein seperti halnya pada kopi panas. Namun, efeknya mungkin kurang karena adanya potensi tambahan seperti sirup atau krim rasa.

Bahan-bahan tambahan tersebut memberikan ekstra kalori, sedangkan gula bisa berpotensi menangkal beberapa manfaat peningkatan metabolisme.

3. Efek pada Pencernaan

Kopi panas
Kopi hitam bisa memberikan efek yang baik pada pencernaan. Sebab, suhunya yang hangat bisa membantu merangsang lambung dan meningkatkan pencernaan.

Manfaat ini bisa dirasakan pada beberapa orang. Nantinya, itu akan merangsang saluran pencernaan dan meningkatkan intensitas buang air besar karena efek pencahar yang ringan.

Selain itu, kopi panas juga mengandung antioksidan. Fungsinya, itu bisa membantu mengurangi peradangan pada sistem pencernaan.

Kopi dingin
Pada sebagian orang, efek kopi panas bisa lebih sedikit keras pada sistem pencernan. Terutama jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak.

Ini karena suhu dingin dapat memperlambat proses pencernaan untuk beberapa orang. Selain itu, jika kopi mengandung bahan tambahan seperti gula atau bahan tinggi lemak, dapat memperburuk rasa tidak nyaman pada pencernaan.

4. Efek hidrasi

Kopi panas
Orang yang minum kopi panas bisa mengalami dehidrasi ringan karena kandungan kafeinnya yang memiliki efek diuretik. Tapi, pada banyak orang efek ini sangat kecil terjadi.

Kopi dingin
Pada kopi dingin, terutama yang ditambahkan es, bisa lebih bisa menghidrasi tubuh dibandingkan kopi panas. Penambahan es atau air ini membantu meningkatkan asupan cairan, yang dapat bermanfaat untuk hidrasi.

5. Pertimbangan Kesehatan

Kopi panas
Kopi panas sering dikaitkan dengan beberapa manfaat untuk kesehatan, seperti penurunan risiko penyakit tertentu. Misalnya diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga gangguan neurodegeneratif.

Antioksidan pada kopi panas juga membantu mengatasi stres oksidatif dan peradangan.

Kopi dingin
Kopi dingin juga bisa tetap sehat, jika bahan tambahan seperti gula atau lemak yang jumlahnya sedikit. Saat bahan tambahannya memiliki kalori tinggi, seperti sirup atau krim, bisa mengurangi manfaat kesehatannya.

6. Kandungan Kafein

Kopi panas
Pada orang yang sensitif pada kafein mungkin akan lebih suka kopi panas. Proses persiapan tradisional pada kopi panas bisa mengontrol kadar kafein lebih baik, seperti menggunakan opsi tanpa kafein.

Kopi dingin
Pada kopi dingin, terkadang mengandung konsentrasi kafein yang lebih tinggi, terutama jika disiapkan sebagai minuman kental seperti espresso.

Mana yang Lebih Sehat?

Kopi dingin maupun kopi panas memiliki sifat yang kurang lebih sama. Namun, mana yang lebih sehat tergantung pada metode persiapan, penggunaan bahan, preferensi individu, dan juga waktu konsumsi. Itu dapat menentukan dampak metabolisme kopi pada kesehatan.

Meski begitu, perlu dicatat bahwa konsumsi kopi yang berlebihan bisa memicu masalah pada pencernaan pada orang-orang tertentu. Misalnya seperti refluks asam atau sakit perut.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kopi Panas Vs Kopi Dingin, Manakah yang Lebih Sehat? Simak Penjelasannya"