25 October 2024

Sandra Dewi Idap Rosacea, Penyakit Apa Itu?

Foto: Andhika Prasetia

Sandra Dewi menyinggung permasalahan kulit yang dialami sejak 2023. Hal itu diakuinya dalam sesi persidangan dugaan korupsi terkait tata niaga komoditas timah dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) saat menjadi saksi.

"Pada 2023 itu saya menderita penyakit kulit Rosacea, Yang Mulia, sampai sekarang. Jadi saya nggak bisa menyelesaikan tanggung jawab endorse saya," cerita Sandra Dewi, di depan majelis hakim.

"Kalau kumat, muka saya bernanah semua, Yang Mulia," jelas ibu dua anak ini.

Sandra Dewi mengaku hal ini jelas berdampak pada pekerjaannya, terutama saat harus melakukan endorse. Beberapa kali, ia terpaksa menutup kerugian dari endorse yang tidak bisa terselesaikan saat rosacea tengah kambuh. Nominal kerugian disebut mencapai ratusan juta rupiah.

Karena kondisi ini, Sandra Dewi juga sampai memutuskan berobat ke Singapura. Penyakit apa itu?

Spesialis kulit dr Ruri Diah Pamela, SpKK menjelaskan rosacea memang termasuk kondisi kronis yang relatif sulit diobati.

"Karena ini adalah penyakit kulit kronis yang belum memiliki obat untuk menyembuhkan sepenuhnya. Namun, gejalanya bisa dikelola dengan perawatan yang tepat," terang dia saat dihubungi detikcom Rabu (23/10/2024).

"Kesulitan dalam pengobatan terutama terjadi pada kasus yang lebih berat atau jika pemicu seperti stres, makanan tertentu, atau cuaca tidak dihindari. Setiap pasien dapat merespons terapi yang berbeda, jadi seringkali diperlukan pendekatan yang personal dan kombinasi berbagai metode pengobatan," lanjutnya.

Pendekatan personal yang juga menjadi kemungkinan beberapa pasien, termasuk Sandra Dewi memilih pengobatan di luar negeri dengan anggapan medis yang lebih advanced atau canggih. Menurut dr Ruri, di Indonesia sendiri sebetulnya sudah banyak tenaga dokter yang kompeten mengatasi penyakit rosacea.

Faktor terbesar pasien berobat ke luar negeri diyakininya banyak berkaitan dengan kenyamanan pribadi.

"Dokter di Indonesia sudah banyak yang kompeten dalam menangani rosacea, namun terkadang ada faktor lain yang membuat pasien memilih untuk berobat ke luar negeri, seperti preferensi pribadi, kenyamanan, atau ingin mendapatkan teknologi tertentu yang mungkin belum banyak tersedia di Indonesia," lanjut dr Ruri.

"Pengobatan rosacea memerlukan pemantauan jangka panjang, sehingga beberapa pasien merasa lebih nyaman untuk mencari second opinion atau akses ke terapi yang lebih maju," pungkas dia.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengakuan Sandra Dewi Idap Rosacea Ramai Disorot, Penyakit Apa Itu?"