19 October 2024

WHO: Penyebaran Kolera di Lebanon Sangat Tinggi

Foto: REUTERS/Louisa Gouliamaki

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut risiko penyebaran penyakit kolera di Lebanon sangat tinggi. Hal Ini dipicu meningkatnya kasus infeksi diare akut yang berpotensi mematikan di sana.

Pada Rabu (16/10/2024), WHO menyoroti risiko penyebaran kolera di antara ratusan ribu orang yang mengungsi, sejak Israel melancarkan serangan daratnya.

"Jika wabah kolera menyebar ke orang-orang yang baru mengungsi, itu mungkin menyebar dengan sangat cepat," beber perwakilan WHO di Lebanon, Abdinasir Abubakar, yang dikutip dari Channel News Asia.

Kementerian kesehatan Lebanon mengatakan kasus kolera telah dikonfirmasi pada seorang warga negara Lebanon yang pergi ke rumah sakit pada hari Senin (14/10). Ia mengalami diare encer dan dehidrasi.

Menurut kementerian kesehatan setempat, pasien dari Ammouniyeh, Lebanon utara, itu tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri.

Lebanon mengalami wabah kolera pertamanya dalam 30 tahun antara 2022 dan 2023, terutama di wilayah utara negara tersebut.

Penyakit kolera menyebabkan diare parah, muntah-muntah, dan kram otot. Umumnya, kondisi ini terjadi akibat konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi bakteri.

"Badan kesehatan PBB selama berbulan-bulan telah memperingatkan bahwa penyakit tersebut dapat muncul kembali di tengah 'memburuknya kondisi air dan sanitasi' di antara para pengungsi dan komunitas tuan rumah mereka," kata Abubakar.

Jumlah pengungsi di sana terus bertambah seiring dengan serangan yang diluncurkan Israel. Demi mencegah bertambahnya kasus kolera, orang-orang di Lebanon diberikan vaksinasi baru-baru ini.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan WHO telah memperkuat pengawasan dan pelacakan perilaku, termasuk pengawasan lingkungan dan pengambilan sampel air. Hal ini untuk menekan risiko penyebaran penyakit kolera semakin besar.

"Pada bulan Agustus, Kementerian Kesehatan Lebanon meluncurkan kampanye vaksinasi kolera oral yang menargetkan 350.000 orang yang tinggal di daerah berisiko tinggi. Tetapi kampanye tersebut terganggu oleh meningkatnya kekerasan," pungkasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "WHO Wanti-wanti Risiko Penyebaran Kolera di Lebanon Sangat Tinggi"