Ilustrasi ingus. Foto: iStock |
Sering kali kita berurusan dengan ingus saat pilek atau flu. Dalam kondisi tersebut, ingus menjadi lebih banyak dan warnanya lebih pekat.
Ketika kondisi sehat pun sebetulnya terdapat ingus atau lendir atau mucus di saluran pernapasan kita, namun warnanya lebih bening. Ketika terjadi sesuatu yang tidak beres, ingus ini bisa menjadi indikator kesehatan kita.
Salah satu indikatornya adalah warna ingus. Simak artikel ini untuk mengetahui 7 arti warna ingus terkait dengan kondisi kesehatan. Ketahui pula apa fungsi ingus dan kapan detikers harus berkonsultasi ke dokter.
Arti Warna Ingus
Dilansir dari situs Cleveland Clinic dan OSF Healthcare, warna ingus menjadi salah satu tanda dari suatu penyakit atau kondisi tertentu, seperti alergi, pilek, sinus, atau mimisan. Selain warna, indikator lain yang juga bisa dilihat adalah tingkat kekentalan, volume, hingga bau.
Berikut arti 7 warna ingus berkaitan dengan kondisi kesehatanmu:
1. Ingus Bening
Warna ingus bening menandakan kondisi yang cenderung normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Lendir ingus ini terdiri dari air, protein, antibodi, dan garam terlarut. Jaringan hidung otomatis memproduksinya setiap waktu. Sebagian besar ingus mengalir ke bagian belakang tenggorokan dan larut di dalam perut.
Namun ingus bening yang lebih banyak bisa menandakan alergi atau beberapa faktor lingkungan yang memicu hidung mengeluarkan ingus, misalnya menghirup debu atau alergen lain. Jika merasa tidak nyaman, obati dengan pereda ingus yang dijual di apotek.
2. Ingus Putih
Jika ingus berwarna putih, kemungkinan detikers mengalami hidung tersumbat. Dalam kondisi ini, hidung mengalami pembengkakan, jaringan yang meradang yang memperlambat aliran lendir, sehingga membuat kelembapan hilang dan menjadi kental serta keruh. Ingus putih juga mungkin menandakan infeksi hidung atau pilek.
3. Ingus Kuning
Warna ingus kuning bisa berarti gejala pilek atau infeksi. Warna kekuningan ini berasal dari sel darah putih yang mengarah ke tempat infeksi dan kemudian tersapu setelah melawan infeksi.
Infeksi dan pilek juga mungkin disertai gejala lain, seperti demam. Pilek biasanya terjadi selama 7-10 hari dan bisa sembuh sendiri seiring imunitas tubuh yang membaik.
4. Ingus Hijau
Ingus berwarna hijau juga bisa berarti terjadi infeksi dalam tubuh, namun lebih kuat daripada jika ingus kuning. Bisa jadi kondisi ini berkaitan dengan sinusitis kronis.
Warna hijau ini berasal dari sel darah putih yang benar-benar sedang melawan penyakit. Selain perubahan warna ingus, sinusitis juga disertai gejala lain seperti nyeri wajah dan tertekan, hidung tersumbat atau kesulitan bernapas, perubahan pada indra penciuman, serta merasa tidak enak badan.
5. Ingus Merah atau Merah Muda
Warna ingus merah atau merah muda kemungkinan berasal dari campuran darah yang terjadi akibat hidung kering, teriritasi, trauma karena benturan dan sebagainya, atau bisa jadi karena infeksi.
Iritasi juga mungkin terjadi karena saat pilek kita sering membuang ingus dan menggosok hidung. Karena terlalu sering, pembuluh darah pecah dan menyebabkan pendarahan ringan.
Penggunaan semprotan hidung juga bisa menyebabkan jaringan menjadi kering sehingga mudah mengalami iritasi. Jika darah masih sedikit, maka tidak perlu dikhawatirkan.
6. Ingus Cokelat
Warna ingus cokelat bisa jadi berasal dari darah tua karena pernah mengalami luka di saluran hidung yang telah sembuh. Darah kering biasanya berwarna cokelat.
Tetapi kemungkinan besar ingus cokelat berasal dari campuran sesuatu yang terhirup, misalnya kotoran, atau tembakau.
7. Ingus Hitam
Warna ingus hitam mungkin terjadi akibat menghirup sesuatu seperti serpihan di tempat kerja yang mungkin terkumpul banyak di dalam lendir hidung.
Jika detikers tidak merokok atau menggunakan obat-obatan terlarang, lendir hitam dapat terjadi akibat infeksi jamur yang serius. Hal ini mungkin terjadi pada orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
Fungsi Ingus
Selain sebagai indikator kesehatan tubuh, keberadaan ingus sangat penting bagi tubuh. Ingus adalah lendir yang dihasilkan oleh kelenjar mukosa yang melapisi saluran pernapasan, meliputi hidung, tenggorokan, dan paru-paru.
Meski terkesan menjijikkan, ingus sebetulnya berfungsi penting. Berikut ini sejumlah fungsi ingus bagi tubuh, seperti dikutip dari situs Kementerian Kesehatan:
- Menjaga lapisan dalam hidung agar tetap lembap. Lapisan hidung yang kering akan mudah menyebabkan iritasi dan infeksi.
- Menangkap debu dan partikel lain yang masuk ke saluran pernapasan saat bernapas, sehingga kotoran tidak langsung masuk ke dalam tubuh.
- Mencegah dan melawan infeksi, dan dapat melembapkan udara yang masuk ke hidung, sehingga bernapas bisa lebih nyaman.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar kemunculan ingus tidak perlu dikhawatirkan. Namun detikers harus tetap mewaspadai dengan cara memperhatikan durasi sakit hingga gejala-gejala selain keluarnya lendir.
Seperti pilek biasanya sembuh dalam waktu 10 hari. Jika tak kunjung membaik atau gejalanya memburuk, maka hal ini perlu diperiksakan ke dokter.
Dikutip dari Healthline, berikut ini sejumlah kondisi yang mengharuskan detikers segera berkonsultasi dengan dokter:
- Keluar ingus kuning disertai demam yang berlangsung selama 3-4 hari berturut-turut.
- Sakit kepala yang mungkin terfokus di sekitar atau di belakang mata dan bisa lebih buruk saat membungkuk.
- Sakit kepala yang parah
- Bagian belakang leher terasa sakit.
- Terjadi bengkak di sekitar mata atau lingkaran hitam.
- Area sekitar mata mengalami bengkak atau kemerahan di sepanjang hari.
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya.
- Peningkatan iritabilitas.
- Muntah secara terus-menerus
Nah, itulah tadi arti dari warna ingus yang berkaitan dengan kondisi kesehatan. Tetap waspadai setiap gejala keluarnya ingus dan temui dokter jika mengalami gejala yang lebih parah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "7 Arti Warna Ingus Terkait Kondisi Kesehatan, Kapan Harus ke Dokter?"