11 January 2025

Nganggur Hampir 2 Tahun, Graham Potter Jadi Pelatih West Ham United

Graham Potter. Foto: West Ham United FC via Getty Ima/West Ham United FC

Usai menganggur hampir dua tahun, Graham Potter turun gunung untuk melatih West Ham United. Ia punya tugas berat mengamankan The Hammers dari ancaman zona merah sekaligus membuktikan diri masih pantas masuk jajaran manajer elite di Premier League.

Potter ditunjuk sebagai manajer baru pada 9 Januari 2025 menggantikan Julen Lopetegui yang dipecat sehari sebelumnya. Ia datang dengan kondisi West Ham tengah tercecer di urutan 14 Liga Inggris dengan 23 poin dan hanya berjarak tujuh poin dari zona degradasi.

Tak hanya bermasalah di dalam lapangan, West Ham juga memiliki sejumlah masalah di luar lapangan. Pendahulu Potter seperti Lopetegui dan David Moyes disebut tak akur dengan direktur teknik Tim Steidten. Belum lagi isu keretakan antara Lopetegui dengan sejumlah pemain.

Potter menyadari hal itu. Ia pun bertekad menyatukan tim. Termasuk bekerja sama sebaik-baiknya dengan semua pihak di klub.

"Penting bagi kami untuk memiliki kebersamaan, keselarasan, bahwa kami menuju ke arah yang sama. Begitu Anda mulai bertindak dengan cara yang berbeda, Premier League menjadi kejam. Jadi, semakin kita bersama, semakin selaras kita, semakin baik," ujar Potter, Kamis (9/1/2025).

"Saya harus memberikan kejelasan tentang bagaimana tim ingin bermain: bagaimana hal itu memberikan arahan bagi semua orang untuk membuat keputusan, apakah itu perekrutan atau lainnya. Kemudian, ini tentang dialog yang terbuka dan penuh rasa hormat. Tidak ada yang punya semua jawaban, tidak ada yang tahu segalanya."

"Ini adalah klub yang baru-baru ini meraih kesuksesan. Saya di sini sekarang, jadi ada kekecewaan yang baru-baru ini terjadi, tetapi ada banyak hal baik di sini, ada banyak hal positif di sini," tegas Potter.

Potter juga sadar reputasinya sedang anjlok. Sempat dianggap sebagai salah satu pelatih bersinar saat di Swansea City dan Brighton & Hove Albion, kariernya melorot usai hanya melatih Chelsea selama tujuh bulan sebelum dipecat pada April 2023. West Ham adalah klub pertamanya sejak meninggalkan Stamford Bridge.

"Ketika saya mendengarkan Pep Guardiola, dia berkata dia punya sesuatu untuk dibuktikan. Jika dia punya sesuatu untuk dibuktikan, maka kita semua punya, itu kenyataan," Potter melanjutkan.

"Saya merasa nyaman dengan diri sendiri, nyaman dengan siapa saya sesungguhnya dan apa yang telah saya lakukan. Jelas tak ada yang sempurna. Hidup adalah tentang menerima keberhasilan, kemunduran, dan kekalahan. Mengakui kesalahan, menghadapinya, dan menjadikan Anda lebih kuat. Saya pikir saya menjadi orang yang lebih baik sekarang karena pengalaman (di Chelsea), pelatih yang lebih baik karena pengalaman, dan sudah cukup beristirahat," jelasnya.


























Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Kesempatan Kedua Graham Potter usai Gagal di Chelsea"