10 February 2025

Bukti Kalau Wanita Lebih Cerewet dari Pria

Ilustrasi (Foto: Getty Images/VioletaStoimenova)

Wanita kerap dianggap lebih banyak berbicara dibandingkan pria. Untuk membuktikan hal ini, para peneliti dari University of Arizona melakukan analisis ilmiah untuk mencari tahu siapa yang sebenarnya paling banyak berbicara.

Melalui analisis 631.030 rekaman dari 2.197 peserta di empat negara, penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology itu mengungkapkan bahwa wanita berbicara sedikit lebih banyak secara rata-rata sekitar 13.349 kata per hari dibandingkan dengan 11.950 kata yang diucapkan pria. Perbedaan jumlah kata yang diucapkan juga bervariasi di setiap fase kehidupan.

Para peneliti membagi peserta ke dalam kelompok usia: remaja (10-17 tahun), dewasa muda (18-24 tahun), dewasa awal/menengah (25-64 tahun), dan dewasa tua atau lansia (65 tahun ke atas). Yang menarik, hanya kelompok 25-64 tahun yang menunjukkan perbedaan signifikan, dengan wanita di kelompok ini berbicara sekitar 21.845 kata per hari dibandingkan dengan 18.570 kata yang diucapkan pria.

"Perbedaan terkait gender dalam pengasuhan anak dan perawatan keluarga adalah salah satu kemungkinan yang dapat menjelaskan perbedaan ini," jelas penulis senior Matthias Mehl, seorang profesor psikologi di Universitas Arizona, dikutip dari Study Finds.

"Jika faktor biologis seperti hormon menjadi penyebab utama, perbedaan gender yang cukup besar seharusnya juga ada di antara orang dewasa yang baru muncul. Jika perubahan generasi masyarakat menjadi kekuatan pendorong, seharusnya ada perbedaan gender yang meningkat secara bertahap dengan peserta yang lebih tua. Namun, keduanya tidak terjadi."

Di sisi lain, studi ini juga menemukan bahwa masyarakat saat ini berbicara sekitar 3 ribu kata lebih sedikit setiap harinya dibandingkan dengan kurang dari dua dekade lalu. Antara tahun 2005 dan 2018, para peneliti menemukan bahwa rata-rata jumlah kata yang diucapkan per hari turun dari 16 ribu menjadi sekitar 13 ribu kata.

Penurunan ini tampaknya terkait dengan meningkatnya ketergantungan masyarakat pada alat komunikasi digital seperti chat, sms, dan media sosial.

"Kami melakukan analisis lengkap dengan melihat tahun pengumpulan data dan menemukan bahwa, memang, rata-rata 300 kata yang diucapkan per tahun hilang," kata salah satu penulis utama studi Valeria Pfeifer.

Tren penurunan dalam berbicara secara keseluruhan memiliki implikasi yang lebih luas bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Interaksi sosial melalui percakapan memainkan peran penting dalam kesehatan mental dan fisik, mirip dengan olahraga atau tidur.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ada Benarnya, Studi Ini Buktikan Wanita Lebih Cerewet dari Pria"