05 March 2025

Akibat Penumpukan Lendir, Paus Fransiskus Alami Dua Kali Gagal Pernapasan Akut

Foto: Paus Fransiskus saat bertemu dengan para penyandang disabilitas (INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE/ADRYAN YOGA PARAMADWYA)

Paus Fransiskus mengalami dua kali serangan gagal pernapasan akut pada Senin (3/3), menandai kondisi terbarunya dalam serangkaian krisis medis yang dia alami sejak pertama kali dirawat di rumah sakit bulan lalu.

"Hari ini, Bapa Suci menderita dua episode gagal napas akut, yang disebabkan oleh penumpukan lendir endobronkial yang signifikan dan bronkospasme akibatnya," tulis Vatikan dalam keterangan resminya.

Sebelumnya pada hari itu, Paus menjalani dua bronkoskopi dan dokter mengeluarkan penumpukan sekresi. Pada sore hari, Fransiskus diberi oksigen melalui masker untuk membantu pernapasannya.

"Penumpukan lendir merupakan akibat dari pneumonia dan itu menyebabkan batuk dan kejang saat bronkus mencoba mengeluarkan lendir karena lendir tersebut mengiritasinya," kata sumber tersebut.

Dr Theodore Iwashyna, spesialis paru dan dokter perawatan kritis di Johns Hopkins University mengatakan bahwa bronkoskopi adalah prosedur yang cukup invasif, dan bahwa "tidak baik" untuk memerlukan dua bronkoskopi dalam waktu singkat untuk mengelola sekresi.

"Pada orang yang sakit parah dan memerlukan dukungan ventilasi non-invasif, Anda biasanya perlu memiliki alasan yang kuat untuk melakukannya," kata Dr Iwashyna kepada CNN, seraya menambahkan bahwa penumpukan lendir bukanlah tanda positif pada pasien dengan pneumonia.

Dalam pembaruan sebelumnya pada Senin pagi, Vatikan mengatakan Paus "beristirahat dengan baik" sepanjang malam dan sumber mengatakan ia menerima aliran oksigen tinggi melalui kanula hidung.

Paus Fransiskus telah dirawat di Gemelli Hospital di Roma sejak pertengahan Februari ketika ia berjuang melawan pneumonia ganda. Pada hari Jumat, ia mengalami serangan pernapasan mendadak, yang mengharuskannya menerima masker oksigen.

Rawat inapnya saat ini adalah yang keempat dan sekarang terlama sejak ia menjadi Paus pada tahun 2013. Vatikan saat ini merilis informasi terbaru tentang kesehatan Paus dua kali sehari.

Dr Panagis Galiatsatos, dokter spesialis paru dan perawatan kritis di Johns Hopkins, mengatakan bahwa 10 hingga 11 hari mendatang akan sangat penting dalam menentukan apakah Fransiskus dapat pulih. Ia mengatakan pasien seusia dan sekondisi Paus biasanya memerlukan satu bulan di rumah sakit, dan jika Paus pulih, ia akan memerlukan satu bulan pemulihan untuk setiap minggu yang dihabiskannya di rumah sakit.

Dr Galiatsatos, yang mengatakan penilaiannya terbatas karena tidak terlibat langsung dalam perawatan Fransiskus, mengatakan, "ia akan stabil, atau ia akan kehabisan cadangan fisiologis."

"Kondisinya seperti kebakaran di rumah Anda. Anda dapat memadamkan api, tetapi pertanyaannya adalah seberapa besar kerusakan yang telah terjadi," kata dokter tersebut kepada CNN.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Paus Fransiskus Alami Dua Kali Gagal Pernapasan Akut Akibat Penumpukan Lendir"