11 April 2025

Kisah Pria 27 Tahun Sakit Ginjal Kronis, Awalnya Dikira Asam Urat

Ilustrasi (Foto: Getty Images/kieferpix)

Seorang pria di Bolton, Inggris, mengalami penyakit ginjal kronis stadium 4 di usia 27 tahun. Pria bernama Niven Hopkins itu awalnya sempat didiagnosis terkena penyakit asam urat, sebelum akhirnya didiagnosis dengan kerusakan ginjal serius.

Gejala awal muncul pada Juli 2024, saat Hopkins mengalami pembengkakan parah pada kaki disertai rasa sakit hebat hingga tidak bisa berjalan. Ia lalu memeriksakan diri ke dokter umum yang saat itu menduga gejala tersebut disebabkan oleh kadar asam urat tinggi.

Namun setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, hasilnya menunjukkan kondisi yang jauh lebih serius. Tiga hari setelah tes, pihak rumah sakit menghubunginya dan memberitahu bahwa fungsi ginjalnya hanya tersisa 15 persen.

"Saya tidak bisa berjalan, saya berjuang untuk mendapatkan janji temu dengan dokter selama beberapa hari pertama sehingga saya tidak bisa minum obat apa pun, saya hanya harus berjuang melawannya," katanya, dikutip Mirror.

"Saya dirawat di sana selama sekitar enam hari, di mana saya dipasangi infus dan menjalani banyak pemeriksaan."

Setelah mendapat hasil pemeriksaan, Hopkins langsung dirawat di rumah sakit selama hampir seminggu. Ia diinfus dan menjalani sejumlah pemeriksaan tambahan, termasuk biopsi ginjal. Namun, biopsi tersebut gagal dilakukan karena ginjalnya sudah terlalu rusak untuk diambil sampel jaringan.

Hopkins kemudian didiagnosis mengidap penyakit ginjal kronis stadium 4, yang berarti kerusakan ginjal sudah sangat parah dan mendekati kebutuhan untuk dialisis atau transplantasi.

Dokter menduga salah satu penyebabnya adalah konsumsi protein berlebihan. Namun Hopkins menolak anggapan tersebut. Ia menyebut bahwa dirinya tidak mengonsumsi suplemen protein dan hanya makan makanan sehat secara teratur.

"Saya tidak makan protein secara berlebihan, itu teratur. Saya memakannya di setiap waktu makan, saya makan telur atau makanan sehat seperti ayam dan saat minum teh saya makan daging. Saya tidak minum protein shake, saya tidak minum protein shake, saya lebih suka makan makanan utuh dan alami," ucapnya.

Pada bulan Februari, Hopkins menjalani pratransplantasi agar dapat dicocokkan dengan donor. Ia berharap bisa segera menemukan donor dan tidak perlu menjalani dialisis-prosedur cuci darah yang biasanya dilakukan tiga kali seminggu dan berdurasi beberapa jam setiap sesi.

Di sisi lain, meskipun tengah menghadapi kondisi medis yang serius, Hopkins tetap berusaha menjalani hidup aktif. Ia dikenal sebagai pelari maraton dan sebelumnya telah menyelesaikan Manchester Marathon dan Barcelona Marathon. Ia juga telah mendaftar untuk mengikuti London Marathon 2025 untuk menggalang dana bagi lembaga amal Kidney Care UK.

Namun, ia mengaku kini lebih mudah lelah dan sering merasakan nyeri di punggung bawah, lokasi ginjal berada. Rasa sakit yang ia alami bersifat tumpul dan bertahan lama, namun menurutnya masih bisa ditoleransi.

"Saya mengidap sakit ginjal, jadi punggung bawah saya, tempat ginjal berada, terkadang terasa sangat sakit, hampir seperti kaki yang mati rasa, tetapi di ginjal, rasa sakitnya sangat tumpul dan lama, tetapi saya bisa mengatasinya dengan baik."


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Awal Mula Pria Usia 27 Sakit Ginjal Kronis Stadium 4, Sempat Dikira Asam Urat"