12 April 2025

Riset Terbaru: Orang yang Menikah Lebih Rentan Alami Demensia

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/Jikaboom)

Sebuah penelitian terbaru menemukan adanya keterkaitan antara menikah dan penurunan fungsi otak. Disebutkan orang yang menikah memiliki risiko lebih besar untuk terkena demensia.

Demensia merupakan penurunan fungsi otak yang mempengaruhi daya ingat, cara berpikir, berperilaku, dan beraktivitas. Penyebab paling umum dari kondisi ini adalah alzheimer.

Temuan ini sebenarnya tak terduga mengingat penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya justru menemukan manfaat kesehatan dari menikah, seperti risiko penyakit jantung lebih rendah hingga usia yang lebih panjang.

Penelitian dari Florida State University College of Medicine menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui penyebab orang lajang lebih kecil kemungkinannya untuk terkena demensia.

"Orang yang belum menikah mungkin memiliki risiko demensia yang lebih rendah dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah menikah," tulis peneliti dikutip dari Science Alert, Selasa (9/4/2025).

"Temuan ini dapat menunjukkan diagnosis yang tertunda di antara orang yang belum menikah atau menantang asumsi bahwa pernikahan melindungi terhadap demensia," sambungnya.

Peneliti mengamati catatan kesehatan 24.107 orang lanjut usia (rata-rata 71,8 tahun) selama 18 tahun. Orang-orang ini dibagi menjadi empat kelompok yaitu menikah, ditinggal meninggal suami atau istri, bercerai, dan tidak pernah menikah.

Hasilnya, orang yang tidak pernah menikah mengalami risiko demensia 40 persen lebih rendah dibandingkan mereka yang menikah. Bagi mereka yang ditinggal menikah penurunannya 27 persen, sedangkan mereka yang bercerai 34 persen.

Setelah memperhitungkan variabel lain seperti pendidikan, genetika, dan kondisi kesehatan, perbedaan statistik orang yang ditinggal meninggal pasangan menghilang. Namun, masih ada risiko 24 persen lebih rendah untuk yang tidak pernah menikah dan 17 persen bagi mereka yang bercerai.

Peneliti berteori orang yang lajang mungkin lebih baik dalam menjaga hubungan sosial. Hubungan sosial yang baik berkaitan dengan salah satu pencegahan utama demensia. Selain itu, pernikahan yang tidak bahagia juga harus dipertimbangkan.

"Ada beberapa bukti yang menunjukkan peningkatan dalam beberapa domain kesejahteraan, seperti kebahagiaan dan kepuasan hidup, setelah perceraian dan partisipasi sosial setelah pasangan berduka," tulis peneliti.

"Orang yang tidak pernah menikah juga lebih mungkin bersosialisasi dengan teman dan tetangga dan lebih mungkin terlibat dalam perilaku yang lebih sehat daripada rekan-rekan mereka yang sudah menikah," tandas mereka.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Studi Baru Ungkap Orang yang Menikah Lebih Rentan Alami Penurunan Fungsi Otak"