![]() |
Ilustrasi. (Foto: iStock) |
Seorang ibu di London, Inggris bernama Grace Davidson (36) akhirnya bisa hamil dan melahirkan lagi usai menjalani transplantasi rahim. Ia adalah orang pertama di Inggris yang menjalani prosedur tersebut pada tahun 2023.
Bayi yang lahir pada 27 Februari 2025 itu diberi nama Amy Isabel Davidson. Ini menjadi hal yang besar mengingat tim ilmuwan telah melakukan penelitian ini selama 25 tahun. Grace tak menyangka akhirnya bisa menggendong bayinya sendiri.
"Kami telah diberi hadiah terbesar yang pernah kami minta. Sulit untuk percaya bahwa dia nyata. Saya tahu dia milik kami, tetapi sulit untuk percaya. Keluarga kami sangat bahagia untuk kami. Rasanya seperti ada kelengkapan sekarang yang mungkin sebelumnya tidak ada," ujar Grace dikutip dari Mirror, Selasa (9/4/2025).
Grace lahir dengan Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser (MRKH), sebuah kondisi langka yang membuat rahimnya kurang berkembang, tapi ovariumnya masih berfungsi utuh.
Sejak lama ia sudah menginginkan anak. Grace mengaku seringkali tertegun ketika melihat wanita lain membawa anak atau mendorong stroller.
Grace dan suami sebelumnya menjalani perawatan kesuburan untuk membuat tujuh embrio yang dibekukan untuk IVF. Ia kemudian menjalani operasi pada Februari 2023, menerima rahim dari saudara perempuannya Amy Purdie (42) yang sudah memiliki dua anak.
Embrio yang sudah disiapkan lalu dipindahkan ke dalam tubuh Grace.
"Penantian ini sangat lama. Kami telah berniat untuk memiliki keluarga entah bagaimana sejak kami menikah, dan kami telah menjalani perjalanan ini untuk waktu yang lama. Setelah menunggu begitu lama, agak aneh rasanya membayangkan bahwa inilah saat di mana Anda akan bertemu putri Anda," ujarnya.
Terobosan medis ini merupakan hasil penelitian Prof Richard Smith selama 25 tahun. Metode ini juga sudah dipresentasikan pertama kali lebih dari 15 tahun yang lalu di konferensi American Society for Reproductive Medicine di Atlanta, Amerika Serikat.
Smith mengaku gembira dengan kabar kelahiran Amy. Menurutnya ini kejadian yang sangat emosional bagi orang tua dan tim dokter. Ia menuturkan kelahiran Amy menjadi bukti transplantasi rahim sudah berhasil.
"Sejauh ini kami telah melakukan satu transplantasi donor hidup, yaitu bayi Amy, dan kami telah melakukan tiga transplantasi donor yang sudah meninggal. Pasien-pasien tersebut (yang sudah meninggal) semuanya sehat, baik-baik saja, dan rahimnya berfungsi normal," katanya.
"Kami tentu berharap di masa mendatang, mereka akan terus punya bayi. Pada akhirnya, tujuannya bukanlah untuk mencangkok rahim, tujuannya adalah untuk punya bayi. Dan terakhir, untuk donor hidup kami, kami punya bukti tujuannya," tandas Richard.
Transplantasi rahim telah dilakukan lebih dari 100 kali dengan setidaknya 50 bayi sudah lahir. Kelahiran pertama yang berhasil dari prosedur ini terjadi pada tahun 2014 di Swedia.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kisah Haru Wanita Sukses Hamil dan Melahirkan usai Jalani Transplantasi Rahim"