22 May 2025

Kisah Wanita Bukan Perokok dan Aktif Olahraga tapi Kena Kanker Paru

Foto: Ilustrasi kanker paru (iStock)

Jaclyn Keely, 29, tengah mempersiapkan diri untuk mengikuti RBC Brooklyn Half Marathon yang diselenggarakan oleh New York Road Runners di tengah perjuangannya melawan kanker. Keely didiagnosis adenokarsinoma musinosa stadium 1 pada usia 28 tahun, menjalani operasi pengangkatan lobus bawah paru-paru kirinya, dan menjalani pemulihan yang sangat menyakitkan.

Adenokarsinoma musinosa adalah jenis kanker langka yang dapat berkembang di organ mana pun, terutama payudara, usus besar, rektum, dan paru-paru. Mutasi DNA menyebabkan pertumbuhan sel yang tidak normal, sehingga menghasilkan tumor yang dikelilingi oleh banyak lendir.

Bercerita kepada NYPost, Keely mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres ketika paru-parunya kolaps pada tahun 2018 saat ia sedang membuat sarapan.

Episode ini dikenal sebagai pneumotoraks spontan, udara terkumpul di ruang antara paru-paru dan dinding dada, yang menyebabkan paru-paru kolaps sebagian atau seluruhnya. Kondisi ini dapat muncul dari kondisi paru-paru yang mendasarinya seperti PPOK atau terjadi tanpa alasan yang jelas.

Keely pergi ke ruang gawat darurat, tempat dokter memindai dadanya dan melihat adanya nodul di paru-parunya.

"Karena usia dan tingkat aktivitas saya, serta fakta bahwa saya 'tidak pernah merokok,' mereka [mengatakan saya] tidak perlu khawatir," kenang Keely, seorang teknolog anestesi ini.

Sebelum paru-parunya kolaps di tahun 2018, dia telah lama mengalami nyeri dada dan sesak napas karena alasan yang tidak diketahui. Diagnosis kanker itu dia ketahui saat dokter pulmonologi memintanya untuk melakukan biopsi pada nodul yang ada di paru-parunya.

"Dokter paru-paru saya berkata, 'Saya ingin melakukan biopsi, hanya karena penasaran untuk mengetahui apa itu,'" kata Keely. "Dan ternyata itu kanker, jadi tidak ada gejala apa pun, yang agak menakutkan."

Setelah itu dia menjalani operasi dan pemulihan yang sangat berat. Meski demikian, dia masih berkeinginan untuk ikut maraton. Sejumlah latihan pun dia jalani untuk meningkatkan kapasitas paru-parunya pasca operasi.

"Siapa pun yang punya paru-paru bisa terkena kanker paru-paru. Saya tidak pernah menyangka dalam sejuta tahun bahwa ini akan terjadi pada saya... terutama di usia yang masih sangat muda," tandasnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Wanita Usia 28 Kena Kanker Paru padahal Bukan Perokok-Aktif Olahraga"