![]() |
Foto: Tangkapan layar kasus langka litopedion |
Ada beberapa catatan medis terkait kasus tak biasa selama kehamilan. Mulai dari kehamilan ektopik, plasenta previa sampai yang paling jarang terjadi yakni litopedion.
Litopedion merupakan salah satu komplikasi langka dari kehamilan ektopik, yang bermanifestasi sebagai massa yang mengalami pengapuran di bagian rongga perut atau panggul. Kasus ini membuat bayi mengapur sebagai bagian dari reaksi benda asing, melindungi tubuh ibu dari jaringan mati janin dan mencegah infeksi.
Tinjauan terhadap 128 kasus oleh T.S.P. Tien menemukan bahwa usia rata-rata saat diagnosis wanita dengan litopedia adalah 55 tahun, dengan yang tertua berusia 100 tahun. Litopedia dijalani selama rata-rata 22 tahun, dan dalam beberapa kasus, wanita tersebut hamil untuk kedua kalinya dan melahirkan anak tanpa masalah.
Berikut beberapa kasus langka litopedion yang pernah tercatat.
1. Mengandung 'janin batu' selama 40 tahun
Lansia asal Kolombia yang mengeluh sakit perut terkejut mengetahui bahwa di umur 82 tahun, dia mengandung 'janin batu' selama 40 tahun tanpa menyadarinya.
Dokter baru menemukan fenomena medis langka ini setelah meminta pemeriksaan x-ray yang menunjukkan adanya lithopedion di perutnya. Wanita itu akhirnya menjalani operasi untuk mengangkatnya.
2. Usia 90 tahun mengandung 'janin batu' 60 tahun
Dokter di kota kecil La Boca, Chili, menemukan janin yang mengalami pengapuran di rahim seorang wanita tua yang mengatakan bahwa ia tidak pernah menyadari bahwa dirinya hamil. Estela Melendez, 91 tahun, mengatakan bahwa ia memiliki benjolan di perutnya selama bertahun-tahun, tetapi tidak tahu bahwa ia mengandung janin.
Dokter mengatakan bahwa benjolan itu telah berada di rahimnya selama lebih dari enam dekade. Karena alasan keselamatan, janin tersebut diputuskan tak diangkat.
3. Kasus di Indonesia
Di tahun 2017, dokter di RSUD Raden Mattaher, Jambi, menangani kasus seorang wanita yang berusia 60 tahun, mengandung bayi selama 37 tahun sampai mengalami mumifikasi. Setelah pemeriksaan, bayi mumi itu akhirnya berhasil diangkat dari perut sang ibu.
"Karena proses kalsifikasi atau pengapuran ini berlangsung selama puluhan tahun, dia mengeras dan membatu," Iwan Hendrawan yang saat itu menjabat sebagai Plt Dirut RSUD Mattaher.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Sederet Kasus Langka Litopedion, Saat Janin Membatu dan Jadi 'Mumi' di Perut"