04 June 2025

Ini Kata Warga Terkait Keberadaan COVID-19 di Indonesia

Foto: Khadijah Nur Azizah/detikHealth

Kementerian Kesehatan RI mengeluarkan surat edaran kewaspadaan kasus COVID-19 menyusul kenaikan jumlah penularan virus SARS-CoV-2 itu di sejumlah negara tetangga termasuk Thailand dan Singapura.

Peningkatan kasus COVID-19 di kawasan Asia terjadi sejak minggu ke-12 tahun 2025 dan saat ini masih berlangsung. Sementara di Indonesia, kasus konfirmasi mingguan saat ini sudah turun dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20.

Sejumlah masyarakat memiliki penilaian yang berbeda terkait peningkatan kasus COVID-19 global ini. Beberapa mengaku tidak terlalu khawatir akan potensi penularan penyakit pemicu pandemi ini.

"Sekarang lebih takut bahaya polusi udara dibanding COVID-19 sih," ucap Archie (29) seorang karyawan di Tangerang Selatan kepada detikcom, Senin (2/6/2025).

Sama halnya dengan Al (27), pria berdomisili di Depok, Jawa Barat, yang tidak terlalu ambil pusing dengan kenaikan kasus COVID-19 ini. Dia merasa sudah cukup terlindungi dengan empat kali vaksin COVID-19, dua primer dan dua booster.

Meski begitu dia tetap percaya bahwa COVID-19 masih ada dan tetap harus diwaspadai meski tingkat keparahannya tak seperti di masa pandemi.

"Jadi jujur, biasa aja sih menyikapinya," beber dia.

Namun lain halnya dengan Alfi (20) yang masih takut dengan potensi penularan COVID-19. Mahasiswi Politeknik Kesehatan Makassar ini mengatakan karena sehari-harinya dia belajar tentang penyebaran virus, termasuk COVID-19, dirinya tak bisa abai begitu saja terhadap kemungkinan tertular lagi meski sudah divaksinasi.

"Takut sih soalnya dari yang kupelajari, ternyata virus covid tidak hahya menyerang paru, tpi bisa juga ke lambung, atau hati atau bisa mata," ucapnya.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kemenkes Wanti-wanti COVID-19 Masih Ada, Tetap Waspada atau Cuek Aja?"