![]() |
ilustrasi pembalut (Foto: Getty Images/zoranm) |
Menstruasi adalah bagian alami dari siklus reproduksi perempuan. Namun, tak semua haid bisa dianggap normal. Ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem reproduksi.
Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, Subsp Onk, mengatakan, salah satu tanda utama yang sering diabaikan adalah nyeri haid yang berlebihan.
Menurutnya, rasa nyeri saat haid memang wajar, tapi jika sampai mengganggu aktivitas harian, seperti harus minum obat pereda nyeri setiap bulan, atau bahkan tidak bisa bekerja dan sekolah, maka kondisi tersebut perlu diperhatikan lebih serius.
"Nah yang kedua, lama haid. Kan 6 sampai, paling lama 8 hari lah. Kalau lebih dari itu, bukan haid lagi. Sudah ada kelainan. Nah itu harus segera dilakukan pengobatan," ucapnya saat ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat, Selasa (24/6/2026).
Volume darah yang keluar saat menstruasi pun patut diperhatikan. Menurut Prof Yudi, kemungkinan adanya gangguan seperti miom, penebalan endometrium, atau kista, bisa ditandai dengan menstruasi yang terlalu banyak hingga memicu kondisi berikut:
- lemas
- pucat
- anemia.
Karenanya, ia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika mengalami menstruasi yang tak normal.
"Karena diperiksa oleh dokter, cukup dengan USG saja ketahuan. Ada miom, ada penebalan endometrium, ada kista dan sebagainya itu bisa mengganggu proses haid yang normal," imbuhnya lagi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Haid Lebih dari 8 Hari? Hati-hati Jika Disertai Gejala Ini, Bisa Jadi Miom-Kista"