10 July 2025

Konsumsi Sayuran Ini Bisa Turunkan Kadar Gula Darah

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/spukkato)

Menjaga kadar gula darah tetap terkontrol sangat penting untuk mencegah dan mengelola diabetes. Selain obat-obatan dan perubahan gaya hidup, menambahkan satu jenis sayuran ke dalam pola makan secara alami dapat membantu meningkatkan kontrol gula darah, bahkan bagi pengidap diabetes.

Sebuah studi baru dari University of Gothenburg di Swedia yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Microbiology mengungkap bahwa sulforaphane, senyawa kimia yang ditemukan dalam kecambah brokoli, berkaitan dengan perbaikan kadar gula darah pada individu dengan prediabetes.

Prediabetes terjadi ketika kadar gula darah seseorang berada di atas batas normal, namun belum mencapai ambang diagnosis diabetes tipe 2. Penelitian tersebut menemukan senyawa ini memiliki efek yang lebih kuat dalam mengatur gula darah pada individu tertentu.

Sebelumnya, para peneliti juga menemukan sulforaphane dapat membantu pengidap diabetes tipe 2. Dalam sebuah studi pada tahun 2017, pasien yang mengonsumsi sulforaphane dalam dosis tinggi mengalami penurunan kadar gula darah yang signifikan.

Penelitian terbaru ini melibatkan 89 orang dengan kadar gula darah puasa yang tinggi, yang merupakan salah satu penanda utama prediabetes. Para peserta juga memiliki kondisi kelebihan berat badan atau obesitas, dan berusia antara 35 hingga 75 tahun.

Selama 12 minggu, para peserta secara acak diberi suplemen sulforaphane atau plasebo. Baik peneliti maupun peserta tidak mengetahui siapa yang menerima perawatan tersebut (uji coba double-blind). Sebanyak 74 peserta berhasil menyelesaikan seluruh tahapan studi ini.

Hasil penelitian menunjukkan, peserta yang mengonsumsi senyawa sulforaphane mengalami penurunan rata-rata kadar gula darah puasa yang lebih besar dibandingkan mereka yang menerima plasebo.

Perbedaan antara kedua kelompok ini terbukti signifikan secara statistik. Efek yang lebih kuat bahkan terlihat pada subkelompok klinis tertentu.

Perbaikan terbesar tercatat pada individu dengan:
  • Tanda awal diabetes ringan terkait usia
  • Indeks massa tubuh (BMI) yang relatif lebih rendah dibanding peserta lain dalam studi ini
  • Resistensi insulin yang rendah
  • Prevalensi penyakit hati berlemak (fatty liver) yang rendah
  • Sekresi insulin yang rendah
"Kami telah menemukan bahwa sulforaphane, senyawa yang banyak terkandung dalam sayuran seperti brokoli, mengurangi glukosa darah pada individu dengan pradiabetes, yaitu tahap awal diabetes tipe 2," kata peneliti senior Anders Rosengren, PhD, dari University of Gothenburg, dikutip dari Medical News Today, Senin (7/7/2025).

"Pada tahap awal diabetes, produksi glukosa dari hati meningkat. Sulforaphane secara khusus mengganggu peningkatan produksi glukosa dan menguranginya. Dengan melakukan itu, glukosa darah puasa tetap pada tingkat yang lebih rendah, yang bermanfaat," lanjutnya lagi.

Peneliti juga menemukan sekelompok orang dengan obesitas ringan dan fungsi sekresi insulin yang masih baik menunjukkan efek yang lebih besar terhadap temuan ini.

"Selain itu, kami menemukan bahwa individu dengan jumlah tinggi jenis mikroba usus tertentu, yang mampu mengubah prekursor sulforaphane yang tidak aktif menjadi bentuk aktifnya, mengalami efek yang lebih kuat."

"Temuan ini membuka peluang untuk pengobatan prediabetes yang lebih tepat sasaran, khususnya bagi mereka yang paling mungkin mendapatkan manfaat," jelasnya.

Bakteri Usus Dapat Meningkatkan Efek Sulforaphane terhadap Gula Darah

Pada bagian ketiga studi ini, para peneliti juga meneliti bakteri usus. Mereka menemukan jenis bakteri tertentu yang berinteraksi dengan sulforaphane dan tampaknya membuat senyawa ini lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah.

Secara rata-rata, orang yang mengonsumsi sulforaphane memiliki kadar gula darah puasa 0,2 mmol/L lebih rendah dibandingkan mereka yang mengonsumsi plasebo.

Pada kelompok peserta tertentu, yakni individu dengan obesitas ringan, resistensi insulin rendah, dan sekresi insulin yang menurun, perbedaan kadar gula darah mencapai 0,4 mmol/L.

Penurunan terbesar, yaitu 0,7 mmol/L, ditemukan pada peserta dalam kelompok tersebut yang juga memiliki jenis bakteri usus tertentu.

"Perubahan gaya hidup adalah fondasi utama dalam penanganan prediabetes, tetapi kita juga memerlukan pelengkap lain. Sulforaphane bisa diberikan dalam bentuk makanan fungsional, sehingga membuka peluang jenis pengobatan baru untuk prediabetes," lanjut Rosengren.

Sementara itu, ahli gizi berbasis nabati sekaligus pemilik Rūtsu Nutrition di Las Vegas, Haley Bishoff yang tak terlibat dalam penelitian ini mengatakan sulforaphane adalah senyawa nabati yang kuat dalam sayuran cruciferous seperti brokoli. Senyawa ini dikenal memiliki sifat antiinflamasi, antioksidan, dan antikanker.

"Penelitian terbaru menunjukkan potensi ekstrak kecambah brokoli dalam membantu menurunkan kadar gula darah. Namun, manfaat paling besar terlihat pada individu yang sudah memiliki resistensi insulin rendah dan mikrobiota usus yang sehat," jelas Bishoff.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Terungkap! Makan Sayuran Ini Bisa Bantu Turunkan Kadar Gula Darah Secara Alami"