![]() |
Ilustrasi. (Foto: Getty Images/iStockphoto/arenacreative) |
Pernahkah ketika sedang makan, makanan yang dikonsumsi justru terasa pahit? Kondisi tersebut memiliki istilah medis dysgeusia.
Dysgeusia merupakan gangguan yang menyebabkan perubahan atau distorsi pada indera pengecap, sehingga makanan yang dikonsumsi terasa seperti logam, tengik, atau pahit. Kondisi ini biasanya dapat memicu penurunan nafsu makan.
Meski secara umum kondisi ini tidak berbahaya, dysgeusia bisa disebabkan oleh kondisi-kondisi medis serius, salah satunya gangguan liver atau gangguan hati.
Gangguan Liver Memicu Lidah Pahit
Gangguan liver memang bisa memunculkan gejala dysgeusia. Seperti yang diketahui, salah satu fungsi liver adalah menyaring racun dan zat-zat berbahaya lain dari darah.
Ketika fungsi liver terganggu, zat beracun seperti amonia menumpuk dalam tubuh dan berpotensi memengaruhi persepsi rasa. Berikut penjelasannya:
Racun Menumpuk
Amonia biasanya diubah menjadi urea oleh hati dan dikeluarkan melalui urine. Ketika amonia tersimpan dalam tubuh, ini memicu perubahan rasa pada lidah.
Dalam beberapa kasus, perubahan rasanya bahkan terasa seperti ikan atau bawang.
Defisiensi Zinc dan Vitamin A
Lidah yang terasa pahit akibat masalah liver bisa juga disebabkan oleh defisiensi zinc dan vitamin A.
Dikutip dari World Journal of Hepatology, ada orang dengan penyakit sirosis hati (kerusakan hati kronis), pasien biasanya akan mengalami defisiensi zinc dan vitamin A. Kedua nutrisi tersebut memiliki peran yang besar untuk menjaga indera pengecap.
Zinc berperan dalam sintesis dan aktivitas protein saliva bernama gustin, yang berfungsi di area reseptor pengecap. Sementara vitamin A dibutuhkan untuk produksi mukopolisakarida dalam sel epitel pengecap.
Dua uji intervensi yang mengamati efek suplementasi zinc jangka panjang pada pasien sirosis menunjukkan adanya perbaikan fungsi suplementasi. Studi lain terhadap pasien dengan defisiensi vitamin A yang diberi suplemen juga menunjukkan adanya peningkatan fungsi pengecapan.
Kondisi Lain yang Memicu Lidah Pahit
Ada banyak kondisi yang melatarbelakangi munculnya gejala dysgeusia. Beberapa di antaranya seperti:
- Penuaan
- Konsumsi obat tertentu.
- Prosthesis gigi
- Kebersihan mulut yang buruk.
- Kebiasaan merokok.
- Kondisi medis tertentu.
- Gastroesophageal reflux disease (GERD).
- Infeksi virus seperti flu, pilek, COVID-19.
- Peradangan.
- Mulut kering (xerostomia).
- Gangguan metabolik seperti diabetes, penyakit ginjal, dan hipotiroidisme.
- Kerusakan saraf.
- Kehamilan.
- Cedera otak traumatis.
Cara Mengatasi Lidah Pahit
Jika lidah pahit disertai gejala seperti cepat lelah, mual, meriang, penurunan berat badan tak normal, urine gelap, tinja pucat, serta nyeri perut kanan atas, bisa jadi itu berkaitan dengan masalah liver. Pemeriksaan ke dokter secara langsung perlu dilakukan untuk memastikan apakah gejala lidah pahit itu memang berkaitan dengan masalah liver atau kondisi medis lain.
Pengobatan yang tepat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut. Untuk mengurangi gejalanya, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Konsumsi makanan yang bersifat asam seperti jeruk atau acar.
- Hindari makanan pedas, berpengawet, atau terlalu manis.
- Perbanyak minum air putih.
- Jaga kebersihan mulut.
- Berkumur sebelum makan.
- Berhenti merokok.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspadai Lidah Terasa Pahit, Bisa Jadi Tanda Liver Bermasalah"