09 September 2025

Ini Ciri Kesemutan yang Menandakan Kena Penyakit Gula

Ilustrasi kesemutan. (Foto: thinkstock)

Penyakit gula atau diabetes merupakan penyakit yang muncul ketika tubuh tidak mampu menggunakan atau memproduksi insulin secara efektif, sehingga kadar gula darah tetap tinggi. Diabetes paling umum dibagi menjadi dua jenis, yaitu tipe satu dan tipe dua.

Diabetes tipe satu terjadi ketika sistem imun menyerang sel penghasil insulin, sedangkan pada diabetes tipe dua, tubuh resisten terhadap insulin atau produksinya yang berkurang.

Ada banyak gejala yang mungkin dialami oleh pasien diabetes, salah satunya adalah munculnya kesemutan. Tapi bagaimana gejala ini bisa muncul?

Munculnya kesemutan akibat diabetes disebabkan oleh neuropati, kondisi ketika saraf mengalami kerusakan. Pada kasus diabetes, neuropati dapat muncul akibat gula darah tinggi yang berlangsung lama.

"Kebas menjadi gejala neuropati diabetes yang kemunculannya terjadi terus menerus, sedangkan kesemutan dan rasa tersetrum umumnya hanya datang-hilang," kata spesialis saraf dr Wisnu Nalendra Tama, SpS(K), dikutip dari laman Universitas Gadjah Mada, Minggu (7/9/2025).

Dikutip dari Cleveland Clinic, kadar gula tinggi yang berlangsung lama dapat merusak pembuluh kecil yang membawa oksigen dan nutrisi ke saraf. Tanpa suplai cukup, sel saraf bisa mati sehingga fungsinya terganggu, sehingga timbul neuropati.

Ada tiga jenis neuropati yang berkaitan dengan diabetes, yaitu perifer (kaki, tungkai, dan tangan), otonom (fungsi organ dalam), dan proksimal (pinggul, paha, dan bokong).

Salah satu gejala yang paling umum adalah kesemutan. Ini termasuk dari gejala neuropati perifer. Ciri-ciri kesemutan akibat diabetes yang muncul biasanya disertai rasa mati rasa, sensasi tertusuk jarum, kelemahan otot, sensasi sentuhan otot yang tidak biasa, luka di kaki susah sembuh, hingga kehilangan total sensasi di kaki.

Kesemutan biasanya juga disertai dengan gejala umum diabetes seperti sering buang air kecil, gampang haus, penglihatan kabur, penurunan berat badan, hingga perubahan bau napas seperti aroma buah.

"Pemeriksaan rutin dengan kontrol ke dokter juga wajib dilakukan untuk mengetahui risiko komplikasi neuropati diabetes sejak dini," kata dr Wisnu mengingatkan pentingnya pemeriksaan rutin.

Kerusakan saraf yang menyebabkan neuropati perifer biasanya berkembang selama bertahun-tahun. Adapun gejala neuropati otonom terkait diabetes meliputi:
  • Gangguan pencernaan.
  • Mual dan muntah.
  • Retensi urine.
  • Infeksi saluran kemih berulang.
  • Disfungsi seksual.
  • Tekanan darah rendah.
  • Detak jantung tidak teratur.
  • Pusing dan pingsan.
  • Keringat berlebihan.
Sedangkan, untuk gejala neuropati proksimal terkait diabetes meliputi:
  • Nyeri tiba-tiba dan parah di pinggul, bokong, atau paha.
  • Kelemahan pada tungkai sehingga sulit berdiri.
  • Hilangnya refleks, misalnya refleks lutut.
  • Penyusutan otot (atrofi) di area terdampak.
  • Penurunan berat badan tanpa sebab jelas.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dokter Beberkan Ciri-ciri Kesemutan yang Menandakan Kena Penyakit Gula"