29 September 2025

Mungkinkah Manusia Hidup Hingga 150 Tahun dengan Bantuan Donor Organ?

Ilustrasi (Foto: thinkstock)

Pertemuan Presiden Rusia, Vladimir Putin dengan Presiden China Xi Jinping beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik. Ini karena keduanya terekam secara tak sengaja membahas manfaat dahsyat dari transplantasi organ.

Saat Putin dan Xi berjalan menuju mimbar Tiananmen tempat mereka menyaksikan parade bersama Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, penerjemah Putin terdengar berkata dalam bahasa Mandarin.

"Bioteknologi terus berkembang. Organ manusia dapat ditransplantasikan secara terus-menerus. Semakin lama Anda hidup, maka semakin muda Anda, dan (Anda) bahkan dapat mencapai keabadian," kata penerjemah Putin.

Menanggapi hal tersebut, Xi, yang tidak terlihat di kamera, terdengar menjawab dalam bahasa Mandarin.

"Beberapa orang memperkirakan bahwa pada abad ini manusia dapat hidup hingga 150 tahun," kata Xi.

Saat ditanya mengenai hal ini, Ketua Indonesian Transplantation Society (InaTS) Dr dr Maruhum Bonar Hasiholan marbun, SpPD-KGH mengatakan bahwa masa depan transplantasi organ di dunia medis memang cukup terang.

Namun, untuk transplantasi organ bisa membantu manusia menjadi 'hidup abadi' atau 150 tahun seperti yang dikatakan oleh Xi, sejauh ini mimpi tersebut masih teoritis.

"Di China, kan pusat penelitiannya bagus sekali kita ngaku lah karena duitnya banyak jadi risetnya luar biasa. Jadi mereka sudah bisa bikin (organ). Mau bikin ginjal, hati, stem cell itu kan bikin (organ)," kata dr Bonar kepada wartawan di Kabupaten Tangerang, Jumat (26/9/2025).

"Jadi ngambil (sel) dari organ apa aja, dari tali pusat, bikin organ. Tapi itu masih teoritis. Jadi mereka (Xi dan Putin) ngomong-ngomong gini 'kalau lo mau sehat, tinggal mana yang sakit gue ganti'. Tapi, itu masih jauh ke depan, belum sampai saat ini," sambungnya.

dr Bonar mengatakan, untuk transplantasi organ di Indonesia, sebagai contoh adalah ginjal, saat ini 'tambahan umur' yang masih realistis adalah 10 tahun, ditambah dengan kualitas hidup yang lebih baik pula.

"Ginjal itu dikatakan berhasil 80-90 persen dalam satu tahun (hidup usai transplantasi), itu yang dikatakan pusat transplatasinya berhasil," kata dr Bonar.

"(Hidup) di atas satu tahun, keberhasilan kami di atas 90 persen, untuk di RSCM ya. Rata-rata pasien di atas 60 tahun," sambungnya.

Umumnya, yang menjadi masalah dari prosedur transplantasi adalah ketidakcocokan organ atau infeksi pasca operasi.

"Kalau operasinya gampang, seperti operasi yang lain kan," katanya.

Di RSCM sendiri, lanjut dr Bonar saat ini sudah ada beberapa orang yang sudah mendaftar untuk menjadi pendonor organ.

"Sudah kami buat daftarnya, sampai saat ini kurang lebih ada 10 orang (calon pendonor). Sudah ada di RSCM," tutupnya.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bisakah Donor Organ Bantu Manusia Hidup hingga Umur 150? Dokter Bilang Gini"