![]() |
Foto ilustrasi: Getty Images/Sewcream |
Seorang ibu di Ohio, Amerika Serikat, mengira hanya mengalami infeksi sinus. Ternyata, hasil pemeriksaan dokter lebih parah dari itu.
Pada bulan Januari 2025, Jessica Gilbert merasakan gejala seperti flu sebelum berlibur bersama keluarganya. Ibu dua anak itu pergi ke dokter untuk memeriksakan kondisinya.
"Saya bangun dengan demam, yang saya pikir itu infeksi sinus karena merasa hidung tersumbat. Maka dari itu, saya memutuskan pergi ke dokter umum untuk menjalani tes COVID-19, flu, hingga respiratory syncytial virus (RSV), dan semuanya negatif," terangnya yang dikutip dari ABC News.
Wanita 42 tahun itu merasa jika rasa tidak enak badan itu bukan karena infeksi sinus, mungkin ia memiliki kadar zat besi yang rendah. Ia pun meminta menjalani tes, dan dokternya menyarankan tes darah.
Setelah beberapa hari, Gilbert mulai merasa lebih baik dan memberi tahu dokternya bahwa ia berencana pergi ke Florida. Tetapi, dokternya malah memintanya untuk pergi ke unit gawat darurat (UGD) dan menjalani tes lebih lanjut.
Di UGD, dokter lain menyampaikan kepada Gilbert bahwa ia mengidap kanker ovarium.
"Seluruh dunia terasa hening. Saya benar-benar terkejut. (Saya) tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit itu," kata Gilbert.
"Bahkan, saya tidak tahu sama sekali tanda-tanda kanker ovarium," sambungnya.
Menurut National Cancer Institute, kanker ovarium mengacu pada kanker yang berkembang di jaringan ovarium, organ reproduksi yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi, termasuk memproduksi sel telur dan hormon.
Meski kanker ovarium jarang terjadi, tetapi kebanyakan kasus baru mengetahuinya saat sudah stadium lanjut. Gejala kanker ovarium dapat bervariasi, seperti:
- Perdarahan atau keputihan
- Nyeri atau tekanan di area pinggul
- Nyeri perut atau punggung
- Kembung
- Merasa terlalu cepat kenyang
- Kesulitan makan
- Sembelit
- Sering buang air kecil
Dokter menangani kanker ovarium dengan berbagai cara, termasuk pembedahan, kemoterapi, terapi target, radiasi, dan imunoterapi. Gilbert menjalani beberapa siklus kemoterapi dan pembedahan.
Saat ini, ia sedang menjalani terapi pemeliharaan target dengan obat-obatan. Meski begitu, Gilbert tetap optimis bisa sembuh demi anak-anaknya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Cerita Wanita Didiagnosis Kanker Ovarium, Berawal dari Gejala Ini"