07 October 2025

Hampir 100 Ribu Warga Jepang Usianya Capai Lebih 100 Tahun

Hampir 100 ribu orang tua di Jepang sudah berusia 100 tahun lebih. (Foto: Dikhy Sasra)

Per 1 September 2025, hampir 100 ribu warga di Jepang mencapai usia 100 Tahun ke atas atau centenarian. Disebutkan ada 99.763 centenarian di Jepang.

Bahkan, sebagian besar atau sekitar 88 persen dari angka tersebut adalah wanita. Saat ini, anita tertua di Jepang adalah Shigeko Kagawa yang merupakan pensiunan dokter berusia 114 tahun.

Sementara pria tertua di Jepang saat ini adalah Kiyota Mizuno, yang berusia 111 tahun. Tetapi, di balik pencapaian luar biasa ini tersembunyi pertanyaan, apa yang membuat mereka panjang umur?

Dikutip dari Times of India, jumlah centenarian di Jepang terus meningkat dari tahun ke tahun. Ada beberapa hal yang menjadi faktor kunci yang diyakini para ahli berkontribusi pada umur panjang orang di Jepang.

1. Pola Makan yang Seimbang
Kebiasaan sehat yang dipraktikkan orang Jepang adalah kebiasaan makan yang seimbang. Mereka mengutamakan ikan, sayuran, produk kedelai (tahu dan miso), rumput laut, jamur, dengan jumlah daging merah dan makanan olahan yang relatif sedikit.

Masakan tradisional menekankan kesegaran, porsi kecil, dan variasi. Di Okinawa, mereka mempraktikkan hara hachi bu, sebuah kebiasaan makan di mana seseorang terus makan hingga sekitar 80 persen kenyang daripada kekenyangan.

2. Tingkat Penyakit Fatal yang Rendah
Jepang memiliki angka kematian akibat kanker tertentu (payudara dan prostat) serta penyakit jantung yang relatif lebih rendah. Gaya hidup mereka yang lebih banyak mengonsumsi ikan kaya asam lemak omega-3, rendah lemak jenuh, dan asupan garam yang cermat membantu melindungi jantung serta pembuluh darah.

3. Ikatan dan Tujuan Sosial yang Kuat
Studi umur panjang, terutama di Okinawa, menunjukkan bahwa memiliki tujuan atau Ikigai, aktivitas mental dan fisik yang berkelanjutan, dan jaringan sosial yang erat sangatlah berpengaruh.

Para lansia di Jepang seringkali tetap terlibat dalam pekerjaan, hobi, keluarga, atau komunitas hingga usia lanjut.

4. Tetap Aktif
Aktivitas fisik tertanam dalam kehidupan sehari-hari. Berjalan kaki, berkebun, olahraga ringan, menggunakan transportasi umum, dan melakukan pekerjaan rumah tangga dapat membantu menjaga mobilitas dan mencegah kerapuhan.

5. Perawatan Kesehatan yang Baik dan Lingkungan Bersih
Jepang memiliki infrastruktur medis yang kuat, pemeriksaan kesehatan rutin, kebersihan lingkungan publik yang baik, dan tradisi panjang perawatan pencegahan. Air bersih, sistem kesehatan publik yang baik, gaya hidup rendah polusi di banyak tempat, dan perhatian terhadap pengelolaan sampah, semuanya berkontribusi.

Studi di Okinawa juga menunjukkan bahwa para centenarian seringkali terhindar dari atau menunda banyak penyakit terkait usia.

6. Genetika dan Epigenetika
Terdapat sifat-sifat bawaan atau varian gen yang membantu beberapa orang melawan efek penuaan, penyakit peradangan, dan mempertahankan metabolisme yang efisien. Penelitian terhadap saudara kandung seorang centenarian di Okinawa menunjukkan keunggulan dalam bertahan hidup.

Studi epigenetika, perubahan ekspresi gen tanpa mengubah DNA, juga menunjukkan bahwa peradangan yang rendah di antara penanda lainnya memprediksi penuaan yang sukses pada usia ekstrem.

7. Pola Pikir dan Budaya
Menghormati orang yang lebih tua, pengakuan komunitas, sikap positif terhadap penuaan, dan kesejahteraan psikologis ternyata sangat penting. Banyak centenarian yang masih merasa berguna, terhubung, dan tenang.

Konsep-konsep seperti tujuan (ikigai), kesadaran penuh, dan aktif secara sosial semuanya membantu mendukung kesehatan mental.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Hampir 100 Ribu Warga Jepang Berusia 100, Usia Centenarian Didominasi Wanita"