25 October 2025

Ini Hasil Rekaman Aktivitas Otak Manusia saat Tubuh Bertambah Tua

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/Ekaterina Chizhevskaya)

Sebuah penelitian terbaru mencoba mengungkap alasan kenapa waktu terasa cepat seiring bertambahnya usia. Dalam sebuah studi yang diterbitkan jurnal Communications Biology, ilmuwan menggunakan data dari Cambridge Centre for Ageing and Neuroscience (Cam-CAN), sebuah proyek penelitian jangka panjang soal penuaan otak.

Sebanyak 557 peserta dalam penelitian diminta menonton cuplikan salah satu episode serial Alfred Hitchcock Presents. Video tersebut dipilih karena dalam penelitian sebelumnya menunjukkan, dibandingkan dengan video lain, tayangan ini memunculkan pola aktivitas otak yang paling sinkron di antara berbagai penonton.

Hal ini menjadikannya ideal untuk mempelajari bagaimana otak membagi dan melacak rangkaian peristiwa yang terjadi. Selama menonton, peserta yang berusia antara 18-88 tahun menjalani pemindaian functional magnetic resonance imaging (fMRI) yang merekam aktivitas otak mereka dari waktu ke waktu.

Hasil rekaman dari fMRI ini lalu dianalisis menggunakan algoritma yang disebut Greedy State Boundary Search (GSBS).

Ketika menonton cuplikan video 8 menit, otak yang lebih tua mengalami lebih sedikit perubahan pola aktivitas dibanding otak yang lebih muda. Karena otak mereka mencatat lebih sedikit perubahan atau momen dalam waktu sama, secara subjektif waktu terasa lebih cepat. Pola ini konsisten di seluruh rentang usia 18 hingga 88 tahun.

"Temuan ini menunjukkan keadaan saraf yang lebih panjang (dan karena itu lebih sedikit) dalam periode waktu yang sama dapat membuat orang dewasa yang lebih tua merasa waktu yang berjalan lebih cepat," tulis peneliti dalam laporan dikutip dari Live Science, Rabu (22/10/2025).

Peneliti mengaitkan kondisi ini dengan fenomena peralihan antar-keadaan saraf atau age-related neural differentiation yang umum dialami orang dewasa lebih tua. Dalam proses ini, aktivitas di berbagai area otak menjadi kurang spesifik seiring bertambahnya usia.

Misalnya, pada orang berusia muda, kelompok neuron di area otak yang mengenal wajah merespons dengan sangat selektif terhadap wajah. Sedangkan, pada orang yang lebih tua, kelompok neuron ini juga aktif untuk objek yang bukan wajah.

Generalisasi pada otak orang dewasa yang lebih tua itulah yang membuat mereka lebih sulit mengenali kapan suatu peristiwa berakhir atau kapan peristiwa lain dimulai.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ilmuwan Rekam Aktivitas Otak Manusia saat Tubuh Menua, Ini Hasilnya"