01 October 2025

Olahraga Ini Bisa Cegah Demensia dan Alzheimer serta Bikin Otak Awet Muda

(Foto ilustrasi: Shutterstock)

Bersepeda ternyata terbukti menurunkan risiko demensia hingga 19 persen dan alzheimer 22 persen, dibandingkan mereka yang terbiasa memakai moda transportasi nonaktif seperti mobil, bis, kereta api.

Studi dilakukan pada hampir 480.000 peserta dari Inggris Raya dan diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open.

Olahraga sudah lama diketahui bermanfaat bagi otak. Jurnal The Lancet pada 2024 bahkan menyebut aktivitas fisik sebagai salah satu dari 14 faktor utama yang bisa mencegah atau menunda sekitar 45 persen kasus demensia. Saat ini lebih dari 55 juta orang di dunia hidup dengan demensia dan jumlahnya diprediksi hampir tiga kali lipat pada 2050.

Bagaimana Studi Ini Dilakukan?

Peserta penelitian berusia 40 hingga 69 tahun, direkrut antara 2006 sampai 2010 lewat program UK Biobank. Mereka mengisi kuesioner tentang moda transportasi yang paling sering digunakan dalam empat pekan terakhir, di luar perjalanan kerja. Pilihan transportasi dibagi menjadi:
  • nonaktif (mobil, bus, kereta),
  • berjalan kaki,
  • kombinasi jalan kaki dan moda nonaktif,
  • bersepeda,
  • kombinasi bersepeda dengan moda lain.
Setelah diteliti selama rata-rata 13 tahun, tercatat 8.845 orang mengalami demensia dan 3.956 orang terkena Alzheimer.

Hasil Penelitian

Bersepeda, baik dilakukan sendiri maupun campuran, paling kuat dikaitkan dengan risiko demensia lebih rendah. Peserta kelompok ini juga punya hipokampus lebih besar, bagian otak yang berperan dalam memori dan pembelajaran.

Berjalan kaki memang menurunkan risiko demensia 6 persen, tetapi justru dikaitkan dengan risiko alzheimer 14 persen lebih tinggi. Hal ini kemungkinan karena sebagian peserta sudah memiliki masalah kesehatan atau mobilitas.

Faktor genetik berperan besar. Peserta tanpa gen risiko Alzheimer APOE ε4 memiliki risiko demensia 26 persen lebih rendah, sementara pembawa gen tersebut risikonya turun 12 persen.

"Studi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa bersepeda tidak hanya terkait dengan risiko demensia yang lebih rendah tetapi juga dengan hipokampus yang lebih besar," kata dr Joe Verghese, profesor dan ketua neurologi di Stony Brook University di New York, dikutip dari CNN.

Namun, para peneliti mengingatkan ada beberapa keterbatasan:

Data transportasi hanya dikumpulkan sekali, jadi tidak mencerminkan perubahan kebiasaan jangka panjang. Mayoritas peserta adalah kulit putih dan relatif sehat, sehingga hasilnya belum tentu berlaku untuk semua populasi.

Karena ini studi observasional, hubungan yang ditemukan tidak membuktikan sebab dan akibat secara langsung.

Secara keseluruhan, olahraga seperti bersepeda memang terbukti meningkatkan kebugaran kardiovaskular, memperlancar aliran darah ke otak, mendukung neuroplastisitas (kemampuan otak membentuk koneksi baru), dan meningkatkan metabolisme.

Selain itu, bersepeda menuntut koordinasi tubuh dan otak yang lebih kompleks dibanding jalan santai, sehingga memberi tantangan kognitif tambahan yang bisa membantu menjaga fungsi otak.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Ternyata Olahraga Ini Bisa Cegah Demensia-Alzheimer, Bikin Otak Awet Muda"