![]() |
Foto: Getty Images/iStockphoto/unomat |
Kisah tragis seorang remaja 15 tahun di China yang harus menjalani transplantasi ginjal setelah dipaksa melakukan 1.000 deep squats sebagai hukuman telah memicu kemarahan publik.
Remaja tersebut, yang diidentifikasi dengan nama samaran Ajun, mengalami gagal ginjal permanen akibat hukuman fisik yang berlebihan.
Diberitakan SCMP, kasus ini bermula pada Agustus 2023, ketika Ajun dari Guilin, Provinsi Guangxi, Tiongkok selatan, tertangkap mencuri uang tunai 3.500 yuan (sekitar Rp8,1 Juta) dari mobil yang diparkir.
Karena usianya di bawah 16 tahun (batas usia minimum untuk penuntutan pidana), polisi mengirim Ajun ke Sekolah Yongqing untuk menjalani "pendidikan korektif." Ayah Ajun, Jiang Peifeng, saat itu berharap tindakan otoritas dapat memberikan pelajaran berharga kepada putranya yang sedang dalam fase pemberontakan.
Pada tanggal 1 September 2023, Ajun dan siswa lain dikenakan hukuman fisik di sekolah tersebut. Seorang instruktur drill bermarga Du memerintahkan kelompok siswa untuk melakukan deep squats. Ajun melaporkan dirinya menyelesaikan sekitar 1.000 squats dalam waktu 45 menit dengan tangan dikepal di belakang kepala.
"Instruktur menyuruh saya melakukannya dengan tangan terkepal di belakang kepala. Saya menghitung sekitar 1.000. Setelah itu, kaki saya gemetar dan saya hampir tidak bisa berdiri," kata Ajun.
Muncul darah di urine
Tiga hari kemudian, Ajun mulai melihat darah dalam urinenya dan mengalami pembengkakan pada kakinya. Laporan menyebutkan sesi latihan fisik terus berlanjut meski ia sudah menunjukkan gejala. Bahkan, Ajun dilaporkan ditampar, ditendang, dan dipaksa untuk tetap berdiri selama satu sesi pagi.
Kondisi Ajun memburuk hingga ia didiagnosis penyakit gagal ginjal.
Pada Juni 2024, Ajun harus menjalani transplantasi ginjal.
Untuk menutupi biaya medis yang mencapai hampir satu juta yuan (sekitar Rp2,33 Miliar), ayah Ajun terpaksa menjual rumah mereka dan mengambil pinjaman bank sebesar 450.000 yuan (sekitar Rp1,04 Miliar).
Ayah Ajun kemudian mengajukan gugatan terhadap biro keamanan publik dan sekolah.
Pada Maret 2024, penyelidik forensik menyimpulkan bahwa kondisi medis Ajun disebabkan oleh hukuman fisik yang berlebihan dan mengklasifikasikannya mengalami disabilitas tingkat lima (cacat permanen) akibat insiden tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bocah Umur 15 Dipaksa Squat 1.000 Kali, Berujung Kena Gagal Ginjal"