![]() |
| Hujan di DKI Jakarta (Foto: Pradita Utama) |
Dokter spesialis kulit atau dermatolog dr Fransiskus Xaverius Clinton, SpDVE menyebut mikroplastik bisa menjadi alergen yang memicu peradangan pada kulit.
Menanggapi terkait hujan di Jakarta yang mengandung mikroplastik, dr Clinton menjelaskan bahwa mikroplastik memiliki sifat yang sama dengan polusi karena bisa memperparah kondisi kulit, terutama pada wajah, yang sedang mengalami eksim atau timbul jerawat (acne).
"Mikroplastik secara keseluruhan dia sebagai alergen. Polusi, mikroplastik, segala macam itu alergen. Terutama kita yang kulitnya itu balik lagi sensitif dan kulitnya sedang nggak bagus," kata dr Clinton dalam temu media di Jakarta, Kamis (30/10/2025).
Meskipun riset tentang dampak langsung mikroplastik terhadap kulit masih berkembang, dr Clinton dalam jangka panjang bisa memperparah kondisi kulit bagi sebagian besar orang.
"Kalau punya eksim, paparan mikroplastik bisa meng-enhance atau memperparah inflamasi," kata dr Clinton.
Tangkal mikroplastik dengan pola makan
Dokter lulusan Universitas Hasanuddin ini mengatakan salah satu cara mengurangi dampak mikroplastik ke kulit yakni mengonsumsi makanan sehat yang mengandung antioksidan dan anti-inflamasi. Contohnya sayuran berdaun hijau seperti seledri dan bayam.
"Polusi dan radikal bebas itu berhubungan. Jadi yang utama adalah antioksidan. Kita perlu makan makanan yang mengandung antiinflamasi, seperti sayur-sayuran," katanya.
Selain itu, disarankan membatasi konsumsi minuman manis. Di samping karena ada risiko efek buruk karena mikroplastik, terlalu banyak mengonsumsi gula bisa memperlambat penyembuhan peradangan pada kulit.
"Dengan mengurangi gula, makan sehat, dan melindungi mikrobioma kulit, kondisi kulit akan jauh lebih baik," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dermatolog Jelaskan Efek Mikroplastik ke Kulit, Heboh Ditemukan di Air Hujan"
