![]() |
| Foto: Ilustrasi ambivert (Getty Images/iStockphoto/Evgeny Gromov) |
Ekstrovert suka beraktivitas di luar ruangan, menghadiri acara sosial, dan berinteraksi dengan orang lain. Sementara, introvert senang menghabiskan waktu sndirian atau dengan satu atau dua orang yang mereka rasa dekat.
Ambivert berada di tengah keduanya. Mereka mungkin lebih cenderung berperilaku ekstrovert atau introvert, tergantung situasinya. Kenali karakteristik ambivert yang mungkin dimiliki orang terdekatmu. Ketahui bagaimana cara menghadapi mereka.
Jika beberapa karakteristik ini ada pada orang terdekatmu, mungkin dia adalah seorang ambivert. Dikutip dari laman Very Well Health dan Healthlne, berikut sejumlah karakeristik atau tanda dari seorang ambivert.
- Bergantian merasa antara introvert dan ekstrovert. Perasaan tersebut tidak selalu bergantung pada situasi, tapi datang dari sifat alami.
- Tidak keberatan menjadi pusat perhatian. Entah memimpin proyek besar di kantor atau bernyanyi di karaoke, orang ambivert siap selama merasa cukup berenergi.
- Butuh kesendirian total setelah berkumpul. Seorang yang ambivert membutuhkan keduanya, antara berkumpul dengan banyak orang dan kesendirian.
- Tidak menyukai aktivitas yang panjang. Mengobrol dan bersosialisasi sepanjang hari mungkin terasa melelahkan, tapi beberapa jam yang menyenangkan mungkin cocok bagi orang ambivert.
- Bisa menjadi pendengar dan komunikator yang baik. Eksrovert lebih suka berbicara dan introvert lebih suka mendengarkan, sementara ambivert tahu kapan harus berbicara dan mendengarkan.
- Merasa nyaman dalam lingkungan sosial, tapi juga menghargai waktu sendiri. Seorang ambivert bisa merasa nyaman di tengah keramaian atau saat menikmati makan malam yang tenang di rumah.
Tips Menghadapi Ambivert
Dikutip dari laman Bustle dan Learning This, berikut sejumlah cara menghadapi orang ambivert.
1. Jangan Batasi Mereka
Jika kamu seorang introvert atau ekstrovert yang berpasangan dengan ambivert, mungkin kamu akan menyadari bahwa ada sisi kepribadian mereka yang mirip denganmu. Tapi di saat yang lain, mereka bisa benar-benar berbeda.
Jangan terlalu memikirkannya. Ambivert berada di area 'abu-abu'. Mereka mungkin menghabiskan waktu berbulan-bulan untk menarik energi mereka dari dunia ekstrovert, sebelum beralih kembali ke gaya hidup introvert, atau mungkin berubah setiap menit, setiap hari. Biarkan mereka apa adanya.
2. Sesekali Ubah Rutinitas
Ambivert memiliki rasa yang mudah berubah, Mereka bisa terjebak dalam situasi yang monoton. Agar mereka tetap tertarik dan bersemangat, sesekali ubah rutinitas. Jangan takut memberi kejutan, sebab kebanyakan ambivert menyukai kejutan, asal tidak mempermalukan mereka di depan orang lain.
3. Berikan Ruang
Ambivert mungkin akan sedikit stres saat sibuk. Berikan ruang jika mereka memintanya, tapi jangan tersinggung. Tawarkan bantuan jika memungknkan, tapi ketahui kapan harus memberi sedikit ruang saat mereka membutuhkanya.
Jika memiliki anak ambivert, tanya apakah mereka membutuhkan lebih banyak waktu untuk bersosialisasi atau waku sendiri. Setelah melakukan acara sosial, beri kesempatan waktu untuk sendiri untuk mengisi ulang tenaga.
4. Beri Perhatian Kecil
Berikan perhatian yang cukup kepada ambivert agar mereka merasa nyaman, tapi jangan sampai mempermalukan mereka. Melakukan hal kecil tapi bermakna bisa membuat mereka nyaman tanpa terlalu menarik perhatian.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Bukan Sekedar Introvert atau Ekstrovert, Pahami Karakeristik Ambivert yang Tersembunyi"
