06 December 2025

Dekontaminasi Radioaktif Cesium-137 di Cikande Telah Selesai

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/tzahiV)

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan dekontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137) di Kawasan Industri Modern, Cikande, Banten telah selesai.

Saat ini, pemerintah telah usai melakukan dekontaminasi Cs-137 di wilayah tersebut. Bareskrim Polri juga telah menetapkan tersangka berdasarkan gelar perkara.

"Yang jelas, semua sumber dekontaminasi sudah kami cementing. Terus kemudian kemarin Bareskrim sudah gelar perkara, saya dapat informasi dari pak Deputi Gakkum sudah ditetapkan tersangkanya," kata Hanif Faisol di Jakarta, Selasa (2/12/2025).

Hanif mengatakan terkait pidana, dirinya menyerahkan semuanya kepada pihak kepolisian.

"Namun penanganan cesium-nya yang ini sudah selesai semua dan besok kami akan me-launching udang tanpa cesium ya di KKP (Kementerian Kelautan dan Perikanan, red)," katanya.

Sebelumnya, Tanah Air dihebohkan dengan temuan kontaminasi radionuklida Cesium-137 oleh Food and Drug Administration AS (FDA) pada produk udang dan cengkih ekspor asal Indonesia.

Produk udang beku milik PT Bahari Makmur Sejati (BMS) dan cengkih milik PT Natural Java Spice (Natural Java) yang masuk dalam daftar larangan FDA.

Namun ditegaskan, tidak ada barang-barang yang terdeteksi positif tekontaminasi Cs-137 yang masuk ke pasar ritel AS.

Akibat temuan itu, FDA dan otoritas bea dan cukai AS tidak hanya melarang kapal barang yang menuju AS masuk negara tersebut, tapi juga memerintahkan para pengekspor untuk menarik produk udangnya dari gerai-gerai ritel modern atau pasar konsumen.

Kontaminasi Radioaktif Cesium-137 Bisa Picu Kanker

Dikutip dari Live Science, FDA menjelaskan bentuk cesium nonradioaktif, yang disebut cesium stabil, terdapat secara alami di lingkungan dan ditemukan di bebatuan, tanah, dan debu. Unsur ini juga dapat menempuh jarak jauh melalui udara, sebelum mengendap di tanah atau air.

Cesium dapat menjadi radioaktif ketika terpapar uranium yang membusuk, ledakan nuklir, atau kecelakaan reaktor nuklir. Cesium-137 memiliki waktu paruh sekitar 30 tahun, yang berarti dibutuhkan tiga dekade bagi radioaktivitas isotop tersebut untuk berkurang setengahnya.

"Karena tersebar luas di seluruh dunia, sejumlah kecil Cs-137 dapat ditemukan di lingkungan, termasuk tanah, makanan, dan udara," demikian pernyataan FDA. Badan tersebut mengevaluasi setiap deteksi isotop tersebut dalam produk makanan untuk menentukan apakah tindakan lanjutan diperlukan.

Hasil uji menunjukkan bahwa jumlah isotop yang ditemukan dalam sampel udang tepung roti tidak cukup tinggi untuk menyebabkan bahaya langsung bagi konsumen dalam jangka pendek.

Namun, tingkat yang terdeteksi dapat menimbulkan risiko jika seseorang mengonsumsi produk tersebut berulang kali dalam jangka waktu yang lebih lama, terutama jika paparan tersebut dikombinasikan dengan radiasi tingkat rendah dasar yang kita terima dari lingkungan dan melalui prosedur medis rutin, seperti sinar-X. Dalam jangka panjang, paparan berulang terhadap Cs-137 dapat meningkatkan risiko kanker karena merusak DNA.

























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "KLH Sebut Dekontaminasi Radioaktif Cesium-137 di Cikande Sudah Rampung"