09 July 2024

Kawatir Penularan Makin Meluas, Moderna Diminta Kembangkan Vaksin Flu Burung Secepatnya

Foto ilustrasi: Shutterstock/

Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyuntikkan dana sebesar 176 juta dolar AS kepada perusahaan farmasi Moderna untuk mengembangkan vaksin flu burung secepatnya. Hal ini mengingat kekhawatiran penularan flu burung yang meluas.

Dikutip dari NBC News, Dawn O'Connell, asisten sekretaris untuk kesiapsiagaan dan tanggapan di Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan mengatakan vaksin flu burung tersebut kemungkinan baru bisa tersedia di paruh awal 2025.

"Timeline-nya mungkin berubah, tetapi kami mengantisipasi memulai uji coba fase tiga pada tahun 2025," kata O'Connell. Sementara vaksin akan menargetkan H5N1, teknologi mRNA akan memungkinkan produsen untuk mengantisipasi dengan cepat jika strain flu baru lainnya muncul.

Belum ada bukti bahwa flu burung menyebar dengan mudah dari orang ke orang. Tetapi kekhawatirannya adalah bahwa semakin lama virus beredar di antara mamalia, ia dapat bermutasi menjadi bentuk yang berpotensi meningkatkan penularan antar manusia.

Sejak wabah dimulai pada bulan Maret, lebih dari 780 orang yang terpapar sapi yang sakit telah dipantau, dan 53 orang positif flu burung H5N1.

Caitlin Rivers, seorang ahli epidemiologi di Pusat Keamanan Kesehatan Johns Hopkins, mengatakan upaya untuk menopang berbagai jenis vaksin flu burung itu penting, tetapi menambahkan bahwa tanggapan pemerintah sejauh ini belum "cukup cepat atau cukup agresif."

"Meskipun virus saat ini tidak menimbulkan ancaman pandemi langsung terhadap manusia, kondisinya memprihatinkan," kata Rivers.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Moderna Buru-buru Bikin Vaksin Flu Burung, Ada Apa Nih?"