Ilustrasi pasien. (Foto: Getty Images/Abdullah Durmaz) |
Di zaman sekarang, semakin banyak orang yang cenderung mengabaikan gejala-gejala kesehatan yang mereka alami, menganggapnya sebagai hal sepele atau sementara.
Kesibukan sehari-hari, ditambah dengan anggapan bahwa gejala ringan tidak memerlukan perhatian medis, sering kali membuat mereka menunda untuk memeriksakan diri.
Padahal, banyak penyakit serius yang diawali dengan tanda-tanda kecil, dan jika diabaikan terlalu lama, bisa berujung pada kondisi yang lebih parah. Inilah pentingnya mendengarkan tubuh dan bertindak cepat, seperti yang dialami Annette, seorang wanita asal Australia, yang kisahnya dapat menjadi pengingat bagi setiap orang.
Dikutip dari Lad Bible, Annette, membagikan kisahnya melalui media sosial setelah menyadari bahwa banyak orang, termasuk dirinya, sering mengabaikan tanda-tanda peringatan alih-alih memeriksakan diri ke dokter.
Annette menjelaskan bahwa sebelum didiagnosis dengan karsinoma sel skuamosa rektum tiga bulan lalu, ia sudah mengalami berbagai gejala, tetapi tidak terlalu khawatir karena menduga hal itu terkait dengan perubahan gaya hidup.
Menurut Cancer Research UK, karsinoma sel skuamosa adalah jenis kanker dubur yang paling umum, meliputi sekitar 90 persen dari semua kasus kanker dubur. Kanker ini dimulai dari sel skuamosa yang melapisi saluran anus dan batas anus.
Karena gejala awalnya sering tidak mencolok atau dianggap tidak serius, banyak orang tidak segera memeriksakan diri hingga terlambat. Annette berharap orang lain bisa lebih waspada terhadap tanda-tanda yang perlu diwaspadai.
Dalam sebuah video TikTok, Annette menjelaskan bahwa ia memutuskan untuk memeriksa kesehatannya pada awal tahun ini dan menjalani serangkaian tes untuk memastikan semuanya baik-baik saja.
Ia melakukan tes darah, tes kanker usus di rumah, pemeriksaan smear, mamogram, dan CT scan dada, dan semuanya menunjukkan hasil normal.
"Saya merasa sangat baik dengan kesehatan saya," kata Annette.
"Berat badan stabil, energi stabil... tetapi beberapa hal mulai berubah," tambahnya.
Ia menceritakan bagaimana mulai merasakan gejala ringan namun terus mengabaikannya karena menganggapnya sepele.
Ia mulai lebih sering ke toilet, yang awalnya ia pikir karena konsumsi serat yang meningkat, dan merasa seperti mengidap wasir, yang sudah ia alami sepanjang hidupnya, jadi ia tidak terlalu khawatir.
Namun, ketika ia mulai mengalami pendarahan saat buang air besar dan pendarahan ini berlangsung selama beberapa minggu, keluarganya mendesaknya untuk memeriksakan diri ke dokter.
Setelah pemeriksaan lebih lanjut, dokter mendapati adanya sesuatu yang tidak biasa di saluran cerna, yang akhirnya mengarah pada diagnosis kanker stadium tiga.
Annette awalnya tidak terlalu khawatir dan berpikir bahwa itu hanya wasir yang perlu diangkat. Namun, setelah mendengar hasil dari dokter, ia terkejut karena diagnosis menunjukkan kanker karsinoma sel skuamosa rektum.
Annette menyelesaikan enam minggu perawatan intensif kombinasi kemoterapi dan radioterapi dan kini menunggu hasil tes lanjutan pada bulan November untuk memastikan pengobatannya berhasil.
Annette berpesan agar orang lain mendengarkan tubuh mereka, tidak mengabaikan gejala, dan segera memeriksakan diri ke dokter.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Dikira Kena Wasir, Wanita Ini Ternyata Idap Kanker Rektum Stadium Tiga"