Foto: Getty Images/iStockphoto/flyingv43 |
Otoritas pangan Singapura atau Singapore Food Agency (SFA) ikut menelusuri dugaan kontaminasi pestisida level berbahaya di anggur shine muscat yang beredar di negaranya. Setelah melakukan pengecekan, SFA menjamin anggur shine muscat di Negeri Singa itu aman dikonsumsi.
"Sampai saat ini, pengujian SFA untuk pestisida pada anggur Shine Muscat tidak mendeteksi tingkat residu pestisida yang menjadi masalah keamanan pangan," kata lembaga tersebut dikutip dari Strait Times.
Menurut SFA, anggur Shine Muscat yang dijual di Singapura sebagian besar diimpor dari negara-negara seperti China, Korea Selatan, dan Jepang.
"SFA akan terus menguji dan memantau situasi untuk melindungi kesehatan masyarakat," lanjutnya.
Pengecekan ini dilakukan di tengah kekhawatiran atas tingginya tingkat residu kimia berbahaya yang terdeteksi dalam sampel anggur Shine Muscat yang diuji di Thailand.
Pada tanggal 24 Oktober, Jaringan Peringatan Pestisida Thailand - bersama dengan Dewan Konsumen Thailand (TCC) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan negara tersebut mengumumkan bahwa uji laboratorium mendeteksi residu pestisida yang tinggi pada 23 dari 24 sampel yang dikumpulkan.
SFA mengatakan produk makanan harus dibawa ke Singapura oleh importir yang diberi lisensi, dan pengecer harus memastikan mereka mendapatkan produk mereka dari sumber yang diatur oleh lembaga tersebut. Badan tersebut mengatakan pihaknya secara rutin memeriksa makanan impor untuk mengetahui kandungan pestisida, dan ada peraturan terkait jumlah bahan kimia yang diizinkan dalam produk tersebut.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Singapura Ungkap Hasil Uji Sampel Dugaan Kontaminasi Pestisida di Anggur Muscat"