![]() |
Foto: Shutterstock |
IQ atau Intelligence Quotient biasanya diukur lewat tes yang mencakup kemampuan berhitung, bahasa, dan daya ingat. Skor IQ seseorang menggambarkan kemampuan kognitif umum seperti memecahkan masalah, berpikir kompleks, bernalar, dan memahami bahasa.
Banyak orang berpendapat IQ rendah tidak selalu menunjukkan kurangnya ketekunan, kreativitas, atau kemampuan membangun hubungan sehat, karena hal-hal tersebut lebih berkaitan dengan Emotional Quotient (EQ). Namun, penelitian dalam Journal of Clinical Child Psychology menunjukkan IQ rendah bisa memengaruhi kemampuan dasar seseorang dalam bersosialisasi.
Berikut beberapa kalimat yang sering diucapkan oleh orang dengan IQ rendah, yang bila disertai dengan tanda-tanda lain seperti pemrosesan lambat dan kesulitan sosial, dapat membuat mereka sulit menjalin hubungan yang sehat dan mendalam dengan orang lain, dikutip dari Your Tango.
1. Aku nggak tahu apa yang aku mau
Kesadaran diri memang lebih dipengaruhi oleh kecerdasan emosional, tapi kemampuan berpikir dan menganalisis juga berperan dalam menentukan tujuan serta memahami kebutuhan diri.
Orang dengan IQ rendah sering kesulitan melakukan refleksi diri, sehingga sulit mengembangkan keterampilan sosial dan hubungan yang sehat yang bergantung pada komunikasi terbuka.
2. Aku sepertinya nggak bisa deh
Penelitian tahun 2021 menunjukkan pola pikir berkembang (growth mindset) tidak selalu meningkatkan kecerdasan, tetapi pola pikir tetap (fixed mindset) bisa membuat seseorang terhambat mencapai tujuan.
Orang dengan IQ rendah seringkali kesulitan membayangkan potensi diri mereka sendiri, terutama karena kurangnya pengalaman mendapatkan validasi akademik di sekolah. Sebaliknya, orang dengan IQ tinggi cenderung mampu merancang strategi untuk mencapai hal-hal yang tampak 'mustahil'.
3. Aku nggak salah
Masalah utama bukan karena mereka tidak tahu, melainkan karena tidak mau mengakui ketika mereka tidak tahu. Mereka cenderung tidak memiliki kerendahan hati intelektual, dan sering bersikap defensif terhadap kritik atau perbedaan pendapat.
Akibatnya, mereka menutup peluang untuk berdiskusi atau berdebat sehat yang sebenarnya bisa menumbuhkan wawasan baru.
4. Jadi, apa jawaban yang benar?
Orang dengan IQ rendah sering lebih fokus mencari jawaban benar daripada menikmati proses belajar.
Menurut penelitian 2012, kurangnya rasa ingin tahu intelektual sering ditemukan pada orang dengan IQ rendah. Padahal, keterbukaan terhadap hal baru adalah ciri khas orang dengan kemampuan kognitif tinggi. Karena itu, orang dengan IQ rendah cenderung lebih tertutup dan hanya mencari kepastian daripada mengejar pemahaman mendalam.
5. Langsung saja ke intinya
Banyak orang dengan IQ rendah merasa tidak nyaman dalam percakapan yang dalam atau diskusi intelektual. Kalimat seperti ini sering kali bukan tanda ketidaksabaran, melainkan bentuk pertahanan diri karena merasa tertinggal.
Penelitian 2020 juga menunjukkan orang dengan IQ rendah lebih rentan mengalami gangguan kesehatan mental, seperti kecemasan dan rasa tidak aman, yang memperkuat perilaku defensif tersebut.
6. Kayaknya ada yang kurang
Mereka mungkin memiliki kepekaan emosional, tetapi sering merasa hidupnya kurang bermakna atau tidak bahagia. Tanpa kemampuan kognitif yang membantu memahami emosi dan hubungan dengan lebih dalam, mereka bisa kesulitan menjaga hubungan yang sehat.
Penelitian dalam Psychological Medicine menemukan orang dengan IQ rendah melaporkan tingkat kebahagiaan paling rendah, sering kali karena pengaruh ekonomi, kesehatan mental, dan kestabilan hidup.
7. Aku belum punya rencana masa depan
Orang dengan IQ rendah cenderung hidup untuk saat ini, tanpa banyak memikirkan masa depan. Kurangnya akses pendidikan juga berperan besar dalam hal ini, membuat mereka sulit merencanakan karier, keluarga, atau keuangan jangka panjang.
Penelitian 2013 menunjukkan kemiskinan dan keterbatasan kesempatan kerja dapat menurunkan fungsi kognitif, sehingga memperparah kesulitan mereka dalam membuat rencana hidup.
8. Aku sih orangnya street smart
Sebagian orang dengan IQ rendah menggunakan istilah "street smart" (cerdas secara praktis) untuk menegaskan nilai diri mereka. Mereka mengandalkan pengalaman hidup dan intuisi sosial untuk menunjukkan kemampuan dalam situasi sehari-hari.
Meski kecerdasan tidak menentukan kemanusiaan seseorang, realitanya dunia modern masih sangat menilai orang dari kemampuan intelektual. Karena itu, banyak orang dengan IQ rendah merasa perlu membuktikan diri agar diterima atau sukses.
9. Masa depan bukan di tangan aku
Hal ini bisa disebabkan karena orang dengan IQ tinggi lebih analitis dan rasional, sementara orang dengan IQ rendah lebih nyaman menyerahkan nasibnya pada takdir atau kekuatan yang lebih besar.
Bagi mereka yang hidup dengan keterbatasan sosial dan ekonomi, mempercayakan masa depan pada kekuatan ilahi terasa lebih menenangkan daripada menghadapi ketidakpastian.
10. Aku nggak tahu dan nggak peduli
Mengaku tidak tahu atau tidak peduli bukanlah masalah, tapi bagi orang dengan IQ rendah, kalimat ini sering diucapkan untuk menutupi rasa malu atau minder.
Mereka bisa merasa tidak nyaman berdiskusi tentang hal yang tidak mereka pahami, terutama jika berbicara dengan orang yang terlihat lebih pintar atau tahu banyak.
11. Aku hidup hanya untuk weekend
Setiap orang tentu menantikan waktu santai di akhir pekan, tapi bagi sebagian orang dengan IQ rendah, akhir pekan menjadi satu-satunya pelarian dari rutinitas.
Mereka cenderung mencari hiburan atau pelarian untuk menghindari stres, dan sering kali kurang tertarik pada aktivitas yang produktif atau menantang secara intelektual.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "11 Kalimat yang Disebut Jadi Ciri-ciri Orang IQ Rendah"