![]() |
Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff |
Para dokter di China berhasil melakukan transplantasi hati babi hasil rekayasa genetika pada seorang pria 71 tahun. Kasus ini dipublikasikan melalui Journal of Hepatology.
Kasus berawal saat para dokter di Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Anhul di China, mentransplantasikan hati dari seekor babi berusia 11 bulan pada pria berusia 71 tahun pada Mei 2024. Organ babi tersebut telah menjalani 10 suntingan gen untuk mengurangi kemungkinan infeksi atau penolakan.
Dikutip dari CNN, dokter juga memberikan pasien tersebut obat untuk menekan sistem kekebalan tubuhnya agar tidak menolak organ asing tersebut.
Pasien Alami Sirosis Terkait Hepatitis B
Awalnya, pasien tersebut dirawat di rumah sakit karena sirosis terkait hepatitis B. Itu merupakan suatu kondisi saat jaringan parut menggantikan jaringan sehat, mengganggu fungsi hati dan terkadang menyebabkan gagal hati.
Ia juga memiliki tumor besar di lobus kanan hatinya, tetapi upaya untuk mengecilkan tumor besar itu dengan kemoterapi konsentrasi tinggi yang ditargetkan pada suplai darahnya tidak berhasil.
Umumnya, pada kasus seperti ini dokter akan mengangkat sebagian hati lewat pembedahan. Tetapi, sisa hati dari pasien tersebut kemungkinan terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan metabolismenya.
Setelah hampir tiga minggu di rumah sakit, pria tersebut mengalami nyeri perut yang parah, tes menunjukkan bahwa tumor tersebut berisiko pecah. Dari pihak keluarga juga tidak ada yang bisa menyumbangkan jaringan hati karena tidak cocok, sehingga hati babi yang dianggap dapat menyelamatkan pasien.
Setelah pasien dan putrinya berdiskusi dengan para dokter, mereka setuju untuk melanjutkannya.
"Kita perlu sangat menghormati pasien ini dan keluarganya. Pasien ini memberikan kontribusi yang begitu istimewa bagi bidang sains ini, dan kita perlu berterima kasih kepada semua pasien yang telah memberikan kontribusi yang begitu besar bagi bidang ini," terang presiden Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Kedokteran Anhui dan salah satu penulis studi baru ini, Dr Beicheng Sun.
Proses Transplantasi
Dokter mengangkat tumor dan mentransplantasikan hati babi yang dimodifikasi secara genetik ke sisa hati pria tersebut. Prosedur ini tampaknya berhasil, karena hati babi langsung memerah dan empedu yang membantu membuang limbah mulai mengalir dari saluran empedu eksternal, dengan sekresi yang semakin meningkat seiring waktu.
Di hari pertama, terdapat peningkatan signifikan pada indikator fungsi hati lainnya dan tidak terlihat tanda-tanda awal peradangan atau penolakan.
"Tidak ada tanda-tanda penolakan akut dalam tubuh pria tersebut pada hari ke-10 setelah operasi," kata para peneliti.
Sebaliknya, sisa sisi kiri hati pria tersebut tampaknya berfungsi lebih baik daripada sebelum operasi. Ultrasonografi menunjukkan aliran darah vena porta, arteri hepatika, dan vena hepatika pada hati babi yang ditransplantasi berfungsi normal.
Masalah Mulai Terjadi
Namun, pada hari ke-25 jantung pasien mulai menunjukkan tanda-tanda stres yang progresif. Tes pada hari ke-28 dan ke-33, menunjukkan perubahan peradangan yang berkaitan dengan transplantasi dan dokter mengganti beberapa obat pelemah kekebalan tubuh.
Ada tanda-tanda lain yang menunjukkan bahwa transplantasi tersebut tidak berjalan sebaik awalnya. Hasil pemeriksaan mengungkapkan pasien mengalami kondisi mikroangiopati trombotik terkait xenotransplantasi, di mana gumpalan darah mikroskopis merusak pembuluh darah dan organ kecil.
Pada hari ke-37, tekanan darah pasien anjlok dan detak jantungnya meningkat, disertai gangguan kesadaran. Pada saat itu, hatinya sendiri dianggap mampu berfungsi untuk menopang tubuhnya, sehingga dokter mengangkat organ babi tersebut pada hari ke-38.
Hati pasien tetap berfungsi dengan baik setelahnya. Pada hari ke-135, pria tersebut mengalami perdarahan saluran cerna bagian atas, hingga akhirnya meninggal dunia 171 hari setelah prosedur transplantasi.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kronologi Pasien di China Terima Donor Hati Babi, Bisa Hidup hingga 171 Hari"