![]() |
| Foto ilustrasi: Getty Images/iStockphoto/gorodenkoff |
Kebanyakan orang mungkin mengatakan pernah mengalami kondisi mendekati kematian karena masalah kesehatan. Namun, bagi pria satu ini, ungkapan itu hanya sebagian kecil dari pengalamannya.
Insiden ini dialami pria di Inggris bernama John Williams. Kejadian yang dialaminya adalah sesuatu yang bahkan sulit dipercaya oleh para dokter.
Pada November 2024, pria itu pergi ke kota tepi laut Whitby bersama pasangannya untuk merayakan ulang tahunnya yang ke-40. Malam itu terasa biasa saja, sambil menikmati hidangan dan angin musim dingin yang sejuk bersama teman-temannya.
Namun, di tengah makan malam, ia tiba-tiba merasa kepanasan, berkeringat, dan pusing. Beberapa saat kemudian, John pingsan dan langsung dilarikan ke rumah sakit karena serangan jantung hebat.
Beberapa jam kemudian, ia terbangun dikelilingi oleh mesin dan petugas medis. Tubuhnya juga masih berjuang untuk pulih.
"Anda beruntung," kata tim medis kepadanya, dikutip dari Unilad.
Dokter menjelaskan ternyata John mengalami infark miokard, yakni kondisi saat aliran darah ke jantung tersumbat. Tetapi, kisah John tidak berakhir di situ.
Hampir setahun kemudian, John bersiap untuk menjalani operasi bypass jantung tiga kali di sebuah rumah sakit swasta di Leeds. Meski tahu tindakan itu bisa menyebabkan jantungnya berhenti sementara, John tetap merasa sangat tenang.
"Anda mungkin mengira saya akan cemas, mengingat para dokter akan membedah saya, mematahkan tulang rusuk saya, dan menghentikan jantung saya. Tetapi, ketenangan ini tiba-tiba menyelimuti saya seperti sesuatu yang belum pernah saya rasakan sebelumnya," jelas John.
Di saat itulah John menjadi aneh. Sambil menunggu operasi, ia mulai merasakan kehadiran mendiang ayah dan kakeknya.
"Saya tahu mereka tidak ada di sana secara fisik, tetapi saya bisa merasakan mereka bersama saya. Rasanya seolah-olah mereka datang untuk mendoakan saya," terangnya.
Selama prosedur, John bertemu ayah dan kakeknya lagi. Kali ini, di tempat yang ia gambarkan sebagai surga.
Ia merasa berada di dalam ruangan yang sama, dan keduanya menyampaikan sesuatu. Ia mengatakan sampai jumpa lagi dan merasa tidak sabar untuk bisa bertemu mereka lagi.
Pria itu teringat bahwa kakeknya mengatakan ia telah tumbuh dewasa sejak terakhir kali berjumpa. Sementara ayahnya mengatakan hal yang berbeda.
"Kamu punya dua putri kecil di rumah. Belum sekarang," kata John mengingat perkataan ayahnya.
Ketika John siuman, ia mengira hanya bangugn sesaat setelahh operasi. Tetapi, ternyata ia baru saja pulih dari koma yang diinduksi beberapa hari kemudian.
Selama operasi, jantung John mengalami aritmia atau kondisi saat sinyal listrik terganggu dari jantung. Hal ini menghasilkan ritme yang tidak normal, entah berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau keduanya dengan kecepatan yang tidak stabil, sehingga memaksa dokter melakukan defibrilasi berulang kali.
Jika dihitung sejak awal prosedur, jantung John berhenti sebanyak 17 kali hanya dalam waktu 13 menit. Pria itu melihat adanya luka bakar berbentuk persegi panjang di dadanya, bukti dari apa yang telah terjadi.
"Saya masih belum bisa sepenuhnya menjelaskan apa yang terjadi atau kapan itu terjadi," ujar John.
"Yang saya tahu adalah rasanya begitu nyata, tetapi di saat yang sama, seperti dunia lain. Saya belum pernah merasakan ketenangan seperti ini sejak saat itu."
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Pengakuan Pria 'Meninggal 17 Kali' dalam Waktu 13 Menit, Ini yang Dirasakan"
