![]() |
| Cabai merah (Foto: Getty Images/iStockphoto/Jamaludin Yusup) |
Di Indonesia, cabai sudah menjadi bagian penting dalam banyak hidangan. Rasanya, seperti ada yang kurang jika makanan yang disajikan tidak pedas.
Namun, terlalu banyak mengonsumsi cabai atau makanan pedas, memiliki risiko kesehatan. Seperti kanker lambung dan kanker perut.
Dikutip dari Times of India, dalam beberapa tahun terakhir, para peneliti telah melakukan riset apakah konsumsi cabai secara teratur dapat dikaitkan dengan risiko kesehatan, termasuk beberapa jenis kanker saluran cerna.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Nutrition menemukan adanya hubungan yang kompleks antara cabai dan kanker saluran cerna.
Meskipun asupan cabai dalam porsi sedang dapat memberikan beberapa efek perlindungan pada tubuh karena sifat antioksidannya, tapi jika makan dalam jumlah berlebih dapat meningkatkan risiko kanker yang memengaruhi esofagus, lambung, dan usus besar.
Bagaimana Hubungannya?
Senyawa bioaktif utama dalam cabai adalah capsaicin yang memberikan rasa pedas khas. Senyawa ini telah lama dipelajari manfaatnya bagi kesehatan, termasuk meredakan nyeri, efek anti-inflamasi, dan potensi pembakaran lemak.
Namun, risiko terkait kanker juga masih beragam. Seperti yang ditemukan para peneliti, konsumsi cabai yang tinggi atau sering, terutama dalam bentuk mentah dan sangat pedas dapat menyebabkan iritasi kronis dan peradangan di saluran pencernaan.
Seiring waktu, peradangan ini dapat menyebabkan kerusakan sel, suatu proses yang dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker.
Tergantung dengan Kuantitas, Frekuensi, dan Metode Persiapan
Meskipun memiliki risiko kanker, konsumsi cabai yang sedang mungkin tidak berbahaya dan bahkan dapat memberikan manfaat karena sifat anti-oksidan dan anti-inflamasi capsaicin yang mendukung metabolisme.
Jenis cabai dan pola makan secara keseluruhan, seperti tidak didukung dengan asupan buah, sayur, dan serat yang cukup juga dapat memengaruhi risiko kanker, sehingga pentingnya pola makan seimbang.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Disukai Warga +62, Makanan Ini Berisiko Picu Kanker Lambung dan Usus"
