Foto: Getty Images/iStockphoto/Golfcuk |
Data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI, per Minggu (6/11/2022) Indonesia mencatat total 324 kasus gagal ginjal akut pada anak. Sebanyak 195 pasien di antaranya meninggal dunia dan 102 pasien telah dinyatakan sembuh.
Juru bicara Kemenkes RI Mohammad Syahril menjelaskan, pasien gagal ginjal akut yang telah dinyatakan sembuh mengalami fungsi ginjal yang kembali normal 100 persen.
"Gagal ginjal akut ini berbeda dengan gagal ginjal kronis. Kalau gagal ginjal kronis, sudah terjadi kerusakan-kerusakan ginjal yang lama sehingga tidak bisa pulih 100 persen," jelasnya dalam konferensi pers Update Perkembangan Gangguan Ginjal Akut Pada Anak (AKI) di Indonesia, Senin (7/10/2022).
"Tapi kalau yang karena akut ini, apalagi karena intoksikasi, begitu racunnya hilang, Insya Allah sembuh total," imbuh Syahril.
Mengingat, ratusan kasus gagal ginjal akut di RI ini diduga kuat dipicu oleh keracunan (intoksikasi) cemaran etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada sejumlah produk obat cair.
Kemudian menurut Syahril, penurunan kasus gagal ginjal akut terjadi setelah Kemenkes RI mengeluarkan Surat Edaran (SE) pada 18 Oktober. SE tersebut berisi larangan untuk fasilitas layanan kesehatan untuk memberikan obat berbentuk sirup pada anak.
Masih Ada 27 Pasien Dirawat
Lebih lanjut Syahril menjelaskan, sebagian besar pasien gagal ginjal akut yang dirawat di rumah sakit kini menjalani perawatan di ICU. Sementara pasien-pasien yang kondisinya tergolong tidak berat menjalani rawat inap.
"Di ICU itu sebagian besar juga dia menggunakan hemodialisa karena yang sudah stadium 3. Tentu saja anak ini mempunyai organ tubuh tidak seperti orang dewasa sehingga memerlukan kekhususan. Apalagi dengan stadium yang tadi saya katakan mungkin masuk stadium 3 sehingga memerlukan pemulihan. Kesembuhan yang lebih lama," pungkas Syahril.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "102 dari 324 Pasien Gagal Ginjal Akut di RI Sembuh, Begini Kondisinya"