Hagia Sophia

11 September 2024

Berbagai Fakta Terkait Topan Yagi yang Melanda China Hingga Filipina

Situasi Filipina usai diterjang Topan Yagi. Foto: AP/Aaron Favila

Badai terkuat di Asia tahun ini, Topan Super Yagi, mendarat di Hainan, China, pada Kamis (5/9) - Jumat (6/9), membawa angin kencang dan hujan lebat yang memicu kerusakan luas, melumpuhkan provinsi pulau wisata yang dikenal sebagai 'Hawaii-nya China' tersebut.

Berikut adalah beberapa fakta Topan Super Yagi, dirangkum detikINET dari sejumlah sumber.

1. Berasal dari Bahasa Jepang
Sebutan badai Yagi mengikuti penamaan menurut kata dalam bahasa Jepang yang berarti kambing dan konstelasi Capricornus, makhluk mitos setengah kambing dan setengah ikan. Mengutip Wikipedia, Jepang mengajukan penamaan tersebut, dan Yagi telah digunakan untuk menamai lima siklon tropis di Samudra Pasifik barat laut.

2. Badai Terkuat di Asia
Dikutip dari Reuters, sejauh ini Yagi tercatat sebagai siklon tropis terkuat kedua di dunia pada tahun 2024, setelah badai Atlantik Kategori 5 Beryl. Topan Yagi tercatat memiliki kecepatan angin maksimum 234 km per jam di dekat pusatnya. Badai ini juga menjadi badai terparah yang terjadi di cekungan Pasifik tahun ini.

3. Berdampak di Asia Timur dan Tenggara
Topan Yagi menghantam sejumlah negara Asia Timur hingga Asia Tenggara, mulai dari China hingga Vietnam. Badai tersebut tak hanya menghancurkan infrastruktur tetapi juga menimbulkan puluhan korban jiwa.

Terbentuk di atas lautan hangat di sebelah timur Filipina, Yagi tiba di China sebagai topan kategori-4, membawa angin kuat yang menjungkirbalikkan kendaraan, menumbangkan pepohonan, dan merusak jalan, jembatan, dan bangunan.

Topan tersebut memaksa pemerintah setempat menutup sekolah, bisnis, dan jaringan transportasi di Hong Kong, Makau, dan provinsi Guangdong serta bandara di Vietnam.

Saat tiba di Vietnam pada Sabtu (7/9) sore, Yagi memicu gelombang setinggi 4 meter di wilayah-wilayah pesisir, yang menyebabkan pemadaman listrik dan telekomunikasi yang berkepanjangan.

Data korban jiwa sejauh ini yang dikutip dari Reuters, Senin (9/9/2024), topan dan tanah longsor serta banjir yang terjadi menewaskan 21 orang di Vietnam dan melukai 229 orang. Selain itu, topan tersebut juga menewaskan empat orang di pulau Hainan, China selatan, serta 20 orang di Filipina.

4. Dipicu Suhu Hangat
Para ilmuwan meyakini topan menjadi lebih kuat salah satunya dipicu oleh suhu lautan yang menghangat di tengah perubahan iklim.

Laporan Wired.com menyebut, suhu air 29 derajat Celsius atau lebih hangat dapat mendukung terjadinya badai petir dan memberi semua energi yang dibutuhkannya untuk mencapai potensi maksimum.

Selain itu, perairan di sekitar Filipina tempat terbentuknya badai, saat ini memiliki suhu rata-rata lebih dari 31 derajat Celsius.

5. 'Tumbuh Subur' di Samudra Pasifik
Samudra Pasifik terutama di bagian barat menjadi wilayah yang 'subur' bagi tumbuhnya topan dahsyat seperti Yagi. Semuanya bermuara pada sifat siklon tropis yang rapuh.

Badai ini rapuh meskipun memiliki potensi yang besar. Ia membutuhkan keberadaan unsur-unsur utama sebelum dapat berkembang dan lepas landas, dan Samudra Pasifik bagian barat memiliki semua 'komponen' pembentuk badai dahsyat tersebut.


























Artikel ini telah tayang di inet.detik.com dengan judul "5 Fakta Topan Yagi, Badai Terkuat Asia yang Hantam China hingga Filipina"