Foto: Ilustrasi jamur kulit (shutterstock) |
Infeksi jamur adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur (ragi atau kapang). Seringkali, infeksi ini terjadi pada kulit atau kuku, tapi juga bisa menyebabkan infeksi di mulut, tenggorokan, paru-paru, saluran kemih, dan banyak bagian tubuh lainnya.
Infeksi jamur yang paling umum, seperti yang terjadi pada kulit dan kuku biasanya tidak serius. Namun, jika sistem kekebalan lemah, penderitanya bisa terkena penyakit yang lebih serius. Ketahui beberapa jenis-jenis infeksi jamur, penyebab, dan gejalanya berikut ini.
Infeksi jamur bisa terjadi pada permukaan kulit, kuku, atau selaput lendir (superfisial), di bawah kulit (subkutan), atau di dalam organ tubuh lainnya (infeksi dalam).
Mengutip laman Cleveland Clinic, berikut beberapa jenis-jenis infeksi jamur:
Infeksi Jamur Superfisial
Infeksi jamur superfisial mempengaruhi kuku, kulit, dan selaput lendir (mulut, tenggorokan, atau vagina). Contoh infeksi jamur superfisial meliputi:
- Kurap (dermatofitosis), yang disebabkan oleh jamur yang hidup di sel-sel kulit, rambut, dan kuku. Jamur ini bisa menginfeksi kaki (kutu air), selangkangan dan paha bagian dalam (tinea cruris/gatal selangkangan), kulit kepala (tinea capitis), tangan (tinea capitis), tangan (tinea manuum), rambut wajah dan kulit sekitarnya (tinea barbae), serta bagian tubuh lainnya (tinea corporis).
- Onikomikosis, yang bisa menyebabkan kuku berubah warna dan retak.
- Kandidiasis, yang menyebabkan infeksi kulit dan kulit dan selaput lendir yang disebut kandidiasis. Infeksi ini meliputi sariawan, infeksi jamur vagina (vulvovaginitis), kandidiasis esofagus, dan intertrigo kandida.
- Tinea versicolor, jamur malassezia menyebabkan perubahan warna kulit.
Infeksi Jamur Subkutan
Infeksi jamur bisa terjadi di bawah kulit jika jamur masuk ke dalam luka. Kondisi ini biasanya terjadi melalui cedera saat tergores duri tanaman. Contoh dari infeksi jamur subkutan adalah:
- Sporotrichosis (penyakit tukang kebun mawar) yang disebabkan oleh jamur Sporothrix. Infeksi ini bisa menyerang kulit paru-paru dan bagian tubuh lainnya
- Kromoblastomikosis, yang menyebabkan infeksi kulit yang berlangsung lama.
- Eumycetoma, yang sering menyerang kaki.
Infeksi Jamur Dalam
Infeksi jamur yang parah bisa terjadi di darah, saluran kemih, otak, dan paru-paru. Biasanya infeksi ini diderita oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Berikut contohnya:
- Histoplasmosis, yang bisa menginfeksi paru-paru, otak dan bagian tubuh lainnya.
- Coccidioidomycosis, yang menginfeksi paru-paru, dan jarang berpindah ke bagian tubuh lainnya.
- Blastomikosis, umumnya menginfeksi tulang, kulit, dan paru-paru. Bagi beberapa kasus, infeksi ini ditemukan di otak dan sumsum tulang belakang.
- Aspergillosis, yang menyebabkan beberapa jenis infeksi paru-paru, seperti aspergillosis bronkopulmonalis alergi dan aspergillosis paru kronis. Jamur ini juga bisa menginfeksi bagian tubuh lainnya atau membentuk bola jamur.
- Infeksi saluran kemih akibat candida, yang disebabkan oleh ragi seperti Candida.
- Kandidiasis invasif, yang menginfeksi jantung, darah, otak, mata, tulang, atau bagian tubuh lainnya.
- Pneumocystis pneumonia, yang bisa menginfeksi paru-paru dan menyebabkan pneumonia Pneumocystis jirovecii.
- Mukormikosis, yang menginfeksi sinus dan otak, paru-paru, usus, kulit, atau bagian tubuh lainnya secara bersamaan.
- Kriptokokosis biasanya menginfeksi paru-paru, terkadang bisa menginfeksi otak dan sumsum tulang belakang (meningitis kriptokokus).
Penyebab Infeksi Jamur
Sebagian besar jamur tidak menyebabkan penyakit pada manusia, tapi ada beberapa yang bisa memicunya. Beberapa infeksi oportunistik, artinya biasanya tidak menyebabkan infeksi tapi bisa memanfaatkan situasi tertentu, seperti kekebalan tubuh yang lemah.
Beberapa jamur yang umumnya bisa menyebabkan infeksi yaitu:
1. Dermatofita
Dermatofita adalah sekelompok jamur yang hidup dari keratin, zat yang ada pada rambut, kuku, dan lapisan luar kulit. Jamur ini tidak menginfeksi jaringan hidup.
2. Candida
Candida albicans adalah ragi yang hidup secara alami di dalam tubuh. Biasanya, ragi ini tidak menimbulkan masalah.
Kendati demikian, jamur ini bisa tumbuh sangat banyak dan menyebabkan rasa gatal dan kemerahan. Dalam kasus yang jarang terjadi, jamur ini bisa menyebabkan infeksi serius.
3. Jamur Lingkungan
Jamur lingkungan yang ada di tanah dan air bisa menyebabkan infeksi. Contohnya, Histoplasma, Coccidioides, Blastomyces, dan Aspergillus.
Gejala Infeksi Jamur
Gejala infeksi jamur tergantung pada infeksi pada bagian tubuh mana yang dialami. Berikut perbedaannya:
Gejala Infeksi Superfisial
- Gatal, nyeri, dan kemerahan atau ruam
- Kuku berubah warna, tebal, atau retak
- Nyeri saat makan, kehilangan fungsi pengecap, adanya bercak putih
- Benjolan yang tidak nyeri di bawah kulit
- Batuk, kadang batuk berdarah
- Kelelahan
- Demam
- Sesak napas
- Nyeri otot
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
- Berkeringat di malam hari
- Infeksi jamur di dalam atau sekitar otak: Sakit kepala, nyeri leher, demam, mual/muntah, sensitif terhadap cahaya, dan kebingungan
- Infeksi jamur pada mata: Nyeri, kemerahan, keluar cairan, penglihatan kabur, berair, dan sensitif terhadap cahaya
- Infeksi jamur pada saluran usus: Sakit perut, mual, dan muntah
- Infeksi jamur pada sinus: Demam, hidung tersumbat, sakit kepala, pembengkakan wajah pada satu sisi, nyeri wajah.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kenali Jenis-jenis Infeksi Jamur, Penyebab, dan Gejalanya"