Hagia Sophia

28 September 2024

Ditemukan Jamur di Telinga Wanita Ini, Diduga Ini Pemicunya

Foto: Tangkapan layar viral atas izin yang bersangkutan

Viral kisah wanita di Tangerang Selatan bernama Lala tak sadar telinganya dipenuhi dengan jamur. Kondisi ini diketahui ketika dia membersihkan telinganya dengan cotton bud.

Lala terkejut ketika cotton bud berubah menjadi hitam setelah digunakan untuk membersihkan telinga. Padahal, dirinya mengaku rutin menjaga kebersihan telinganya.

"Harusnya warnanya coklat apalagi di fase itu gue korek kuping setiap hari jadi nggak mungkin dong conge gue hitam, dan beberapa hari setelah itu kuping gue tuh rasanya budek dan sakit," bebernya dalam keterangan video viral, dikutip detikcom atas izin yang bersangkutan, Rabu (25/9/2024).

Setelah itu, Lala memeriksakan kondisinya ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan. Dokter membenarkan terkait jamur telinga tersebut.

Kenapa Bisa Tumbuh Jamur di Telinga?

Menurut spesialis telinga hidung tenggorokan dr Ahmad Wahyudin, SpTHT-KL kondisi semacam ini memang bisa terjadi. Umumnya dipicu oleh inflamasi atau peradangan yang membuat sekeliling telinga menjadi lembap.

Pada beberapa kasus, terlalu sering mengorek kuping memang meningkatkan faktor risiko tumbuhnya jamur. Memang apa kaitannya?

"Kebiasaan korek telinga dapat menyebabkan mikrotrauma, lapisan pelindung dari kulit liang telinga terganggu bahkan terkelupas sehingga dapat mempengaruhi pH kulit, kelembapan dan rentan infeksi, sehingga jamur dapat berkembang," terang dr Ahmad saat dihubungi detikcom Rabu (25/9/2024).

dr Ahmad menyarankan untuk memeriksakan kesehatan dan kebersihan telinga ke dokter, alih-alih mengoreknya sendiri.

"Apalagi korek sendiri. Sebaiknya kontrol setiap 6 bulan di dokter terdekat," kata dr Ahmad.

dr Ahmad membeberkan adanya inflamasi pada telinga yang mengakibatkan terjadinya kelembapan, sehingga jamur bisa tumbuh. Dirinya menambahkan ada beberapa faktor yang dapat memicu tumbuhnya jamur pada telinga.

"Faktornya kelainan anatomi pada telinga biasanya pada liang telinga yang ukurannya kecil. Lalu penyakit penyerta seperti DM (diabetes melitus), faktor lingkungan yaitu kelembapan dan suhu yang meningkat," kata dr Ahmad.

"Kebiasaan membersihkan atau mengorek telinga yang menyebabkan mikrotrauma, penyakit infeksi pada telinga seperti otitis media dan otitis eksterna, faktor eksogen seperti pada perenang," sambungnya.

dr Ahmad melanjutkan, mereka yang mengalami kondisi ini maka akan ditemukan hifa di telinganya, yakni filamen berwarna abu-abu.

"Jenisnya macam-macam, seperti aspergilus niger, candida albicans, mucor sp dan derpathophyta," tutupnya.



































Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Viral Wanita Tangsel Punya Jamur di Kuping, Dokter Bicara Sederet Pemicunya"