Hagia Sophia

14 September 2024

Terkait Dugaan Pelanggaran Keuangan, Man City Layak Dihukum?

Presiden LaLiga, Javier Tebas. (Foto: AFP via Getty Images/PIERRE-PHILIPPE MARCOU)

Javier Tebas kembali menyerang Manchester City soal dugaan pelanggaran keuangan. Presiden LaLiga itu mengklaim banyak klub Premier League ingin The Citizens dihukum.

Tebas mengaku sudah berbicara dengan banyak klub Premier League. Ia mengatakan banyak dari mereka setuju City dihukum.

"Saya telah berbicara dengan banyak klub Liga Premier dan sebagian besar dari mereka memahami bahwa City harus terkena sanksi," katanya seperti dikutip Mundo Deportivo.

Kasus City bermula sejak 2019, lewat investigasi media Der Spiegel. Raksasa Premier League itu diduga melanggar aturan keuangan sejak 2009 hingga 2018, periode mereka memenangkan tiga gelar Premier League.

Di antaranya tidak transparan soal keuangan di Premier League, termasuk soal kontrak salah satu manajernya. Manchester City disebut memberi kontrak 'di bawah meja', tidak seperti laporan yang diketahui publik.

UEFA sempat menggelar investigasi dan menghukum City, bersama Paris Saint-Germain, larangan bermain di Eropa. Namun, sanksi itu digugurkan lewat pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS).

Tebas menilai, persidangan CAS cuma bersifat formalitas. Ia menilai hukuman UEFA tak begitu kuat.

"Mereka pernah diseret ke CAS juga hanya untuk formalitas belaka," sembur Tebas.

Manchester City kini didakwa Premier League membuat 115 pelanggaran terkait laporan keuangannya. Persidangannya akan dimulai pekan depan.


























Artikel ini telah tayang di sport.detik.com dengan judul "Presiden LaLiga: Banyak Klub Premier League Ingin Man City Dihukum"