Hagia Sophia

07 October 2024

Hasil Riset Terbaru Ungkap Hal Terkait Suara Gaib

Ilustrasi. (Foto: Getty Images/Yurii Yarema)

Sebuah studi terbaru mengungkap area yang hilang pada aktivitas otak sehingga membuat pengidap skizofrenia mendengar 'suara gaib'. Analisis data gelombang otak menunjukkan kombinasi dua fungsi neurologis dapat memicu halusinasi verbal auditori.

Peneliti di China menemukan adanya kerusakan dalam kemampuan indera untuk menyiapkan kata-kata tertentu yang akan diucapkan. Namun tidak hanya itu saja, area lain pada otak yang menyaring 'obrolan' dalam pikiran justru menjadi lebih aktif pada pengidap skizofrenia yang mengalami masalah halusinasi.

Tanpa adanya kemampuan penekanan suara sendiri, bersamaan dengan sinyal internal yang terkait dengan kebisingan meningkat, otak akhirnya menjadi bingung membedakan antara suara nyata dan suara dari pikiran.

"Orang yang mengalami halusinasi pendengaran dapat 'mendengar' suara tanpa rangsangan eksternal," kata tim peneliti dikutip dari Science Alert, Jumat (4/10/2024).

"Koneksi fungsional yang terganggu antara sistem motorik dan pendengaran di otaklah yang memediasi hilangnya kemampuan untuk membedakan khayalan dari kenyataan," sambungnya.

Tim ahli saraf dari Fakultas Kedokteran Universitas Shanghai Jiao Tong memeriksa 20 otak pasien skizofrenia yang mengalami halusinasi pendengaran parah. Mereka membandingkannya dengan 20 pasien skizofrenia lain yang tidak mengalami halusinasi serta kelompok kontrol yang tidak mengidap skizofrenia.

Semua pasien skizofrenia mengonsumsi obat antipsikotik dan berada dalam kondisi stabil selama penelitian.

Peneliti mencoba membandingkan data aktivitas otak dari elektroensefalogram di tiga kelompok pasien. Mereka diminta untuk mendengar dan kemudian mengucapkan suku kata pendek yang telah dibuat sebelumnya menunjukkan perbedaan mencolok.

Dua kelompok pengidap skizofrenia menunjukkan aktivitas yang relatif berkurang terkait dengan kemampuan otak untuk memprediksi suara diri sebelum berbicara. Ini dikenal sebagai pelepasan korolari yang berfungsi memberi indera kesempatan untuk mengenali suara sendiri, bukan dari luar.

Peneliti juga menemukan hanya kelompok pengidap skizofrenia dengan halusinasi pendengaran parah yang memiliki salinan eferensi hiperaktif. Itu merupakan sinyal motorik yang memerintahkan tubuh kita untuk berbicara yang digambarkan sebagai representasi pendengaran internal.

Pada kelompok skizofrenia yang tidak mengalami halusinasi pendengaran dan kelompok kontrol, sinyal otak yang mempersiapkan tubuh untuk berbicara hanya meningkat saat akan mengucapkan satu kata tertentu. Sedangkan pada pengidap skizofrenia yang mendengar 'suara', peningkatan sinyal terjadi lebih kuat sehingga menambah kebisingan dalam otak mereka.

"Fungsi aktivasi salinan eferensi yang tidak tepat... menghasilkan peningkatan dan sensitisasi korteks pendengaran yang bervariasi," tulis para peneliti dalam makalah mereka.

Ini membuat pengidap skizofrenia yang mengalami halusinasi sulit membedakan antara suara dari luar dan suara dari dalam pikiran mereka sendiri. Situasi tersebut membuat batas kenyataan di luar dan dalam pikiran menjadi kabur.

Peneliti berharap, dengan temuan mekanisme di balik halusinasi pendengaran ini, mereka bisa mengembangkan pengobatan yang lebih baik untuk pengidap skizofrenia.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Riset Baru Ungkap Hal yang Terjadi pada Otak saat Dengar 'Suara Gaib'"