Hagia Sophia

03 November 2024

Kasus Mpox Melonjak Lebih 500 Persen, Ada Risiko Pandemi?

Mpox di Kongo. (Foto: AP/Moses Sawasawa)

Kasus Mpox menunjukkan peningkatan lebih dari 500 persen dari tahun lalu di benua Afrika. Data tersebut dirilis Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Afrika (Africa CDC) pada 31 Oktober.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kembali menyatakan Mpox sebagai keadaan darurat kesehatan global pada pertengahan Agustus 2024, pasca jenis baru yang diyakini lebih 'ganas' menyebar dari Republik Demokratik Kongo ke negara-negara tetangga, juga Inggris hingga Thailand.

"Situasinya belum terkendali, kami masih dalam tren peningkatan secara umum," kata dr Ngashi Ngongo, dari Africa CDC, dalam sebuah pengarahan.

Kekhawatiran Picu Pandemi

Ada 19 negara Afrika yang mencatat lebih dari 48.000 kasus dan 1.048 kematian di antaranya sepanjang tahun.

Afrika Tengah paling terpukul oleh wabah tersebut, menyumbang 85,7 persen kasus dan 99,5 persen kematian di benua itu. Virus dapat ditularkan melalui kontak fisik dekat, termasuk kontak seksual.

Strain barunya, yang dikenal sebagai klade Ib, juga menyebar ke Eropa dan terdeteksi di Swedia, Jerman, dan Inggris.

"Kita perlu terus memobilisasi keterlibatan politik dan juga memobilisasi dukungan finansial yang sangat penting untuk mengendalikan wabah saat ini," kata dr Ngongo.

"Kita tidak ingin mpox ini, terutama klade Ib, menjadi pandemi menular seksual lainnya, yang akan jauh lebih parah daripada COVID-19."


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kasus Mpox 'Ngegas' Lebih dari 500 Persen, Pakar Bicara Risiko Pandemi"