Hagia Sophia

26 July 2024

Kisah 80 Warga Jepang Meninggal Gegara Konsumsi Suplemen Penurun Kolesterol

Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz)

80 orang di Jepang meninggal dunia setelah mengonsumsi suplemen penurun kolesterol produk Kobayashi Pharmaceutical. Imbas kejadian tersebut,Kobayashi Kazumasa sebagai komisaris utama dan Kobayashi Akihiro selaku presiden perusahaan mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (23/7/2024).

Pihak perusahaan mengungkapkan, mundurnya dua petinggi tersebut merupakan bentuk tanggung jawab atas kematian yang disebabkan oleh suplemen produksi mereka.

"Untuk menunjukkan tanggung jawab eksekutif atas serangkaian tindakan yang dilakukan perusahaan kami terkait dengan masalah 'beni-koji," ungkap perusahaan, dikutip dari Strait Times.

Beni Koji Choleste Help merupakan suplemen kolesterol buatan Kobayashi Pharmaceutical yang diduga menyebabkan 80 orang meninggal dunia.

Kandungan Beni Koji Diduga Picu Masalah Kesehatan

Kronologinya bermula pada Maret 2024, ketika Kobayashi Pharmaceutical menarik tiga merek suplemen dari sejumlah toko setelah pelanggan mengeluhkan gangguan ginjal.

Perusahaan melaporkan setidaknya ada 26 orang yang harus dirawat di rumah sakit dan satu orang meninggal dunia. Adapun pelanggan yang meninggal tersebut telah mengonsumsi suplemen Beni Koji Choleste Help selama tiga tahun dari April 2021 hingga Februari 2024.

Seiring berjalannya waktu, pelanggan yang menjadi korban semakin bertambah. Pada akhir Maret dilaporkan ada 5 orang meninggal dan lebih dari 100 orang dirawat.

Menanggapi hal tersebut, Otoritas Kesehatan Jepang pun mulai melakukan pemeriksaan di pabrik kedua Kobayashi Pharmaceutical di Jepang bagian barat pada Minggu (31/3/2024).

Penyelidikan kemudian diperluas terhadap penggunaan bahan ragi merah atau "Beni-Koji" yang terkandung dalam suplemen buatan Kobayashi Pharmaceutical.

Beni-koji adalah sejenis jamur merah yang dapat mengurangi kadar kolesterol jahat. Bahan ini juga telah digunakan dalam makanan, minuman beralkohol, serta obat tradisional selama berabad-abad di Asia Timur. Namun, Beni-Koji disebut memiliki kandungan citrinin yang diyakini bisa memicu penyakit ginjal.

Di sisi lain, Kobayashi Pharmaceutical juga telah melakukan penelitian terhadap suplemen buatannya, tetapi tidak menemukan adanya citrinin. Mereka justru menemukan bahan yang diduga merupakan asam puberulic yang diproduksi oleh penicillium jamur biru dalam bahan Beni-Koji dan berpotensi beracun.

Pada bulan Juni, perusahaan tersebut menyelidiki total 80 kematian yang mungkin terkait dengan pilnya dan menyelidiki apakah organ lain selain ginjal juga terluka. Pemerintah menyebut keterlambatan Kobayashi Pharmaceutical dalam melaporkan jumlah kasus yang sedang diselidiki "sangat disesalkan".


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kronologi 80 Warga Jepang Meninggal usai Konsumsi Suplemen Penurun Kolesterol"