Ilustrasi urine (Foto: Thinkstock) |
Penyakit ginjal kronik yang mulai memasuki tahap akhir biasanya menunjukkan beberapa gejala. Selain mual, muntah, dan demam, gejala lain yang mungkin sering tidak disadari adalah adanya busa pada urine.
Spesialis penyakit dalam dr Elizabeth Yasmine Wardoyo, SpPD, Subsp, G.H(K) mengatakan gejala urine berbusa ini terkadang sering terlupakan oleh mereka yang memiliki masalah pada ginjalnya di level stadium lanjut. Biasanya, gejala ini akan disertai dengan kaki bengkak, jumlah air kencing yang sedikit, hingga sesak napas.
"Ketika penyakitnya mulai menjelang stadium lanjut, pasien akan mudah lelah, tekanan darah meningkat padahal awalnya normal, serta perubahan pada buang air kecil. Yang harus diamati saat buang air kecil apakah berbusa," kata dr Elizabeth pada webinar daring, Rabu (10/7/2024).
dr Elizabeth mengatakan, urine berbusa ini bisa jadi merupakan tanda adanya masalah ginjal pada seseorang yang bisa dinilai secara subjektif sebelum memeriksakannya ke dokter.
"Buang air kecil berbusa itu selalu jadi momok ya. Penting loh untuk melihat air kecil kita. Kalau berbusa itu tandanya harus periksa ke dokter," katanya.
Setelah pasien memutuskan untuk memeriksakannya ke dokter, maka tenaga medis nantinya akan melakukan pemeriksaan urine lengkap.
"Jika ditemukan adanya albumin atau protein dalam urine maka akan dicek apakah faktor risiko yang mengarah pada gangguan ginjal," kata dr Elizabeth.
"Itu adalah indikasi (pasien) untuk berobat ke dokter bahkan mungkin ke dokter spesialis sebenarnya," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kerap Tak Disadari, Urine Seperti Ini Jadi Tanda Khas Gangguan di Ginjal"