Hagia Sophia

05 August 2024

Beberapa Tanda Bila Tubuh Sudah Terlalu Banyak Konsumsi Gula

Ilustrasi gula. (Foto: Getty Images/iStockphoto/simarik)

Gula sebenarnya merupakan sumber energi yang penting dan esensial untuk keberlangsungan hidup manusia. Tentu tidak semua jenis gula sama, misalnya seperti fruktosa biasanya ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran, serta laktosa jenis gula yang bisa ditemukan dalam susu.

Namun, gula tambahan yang sering ditambahkan dalam makanan olahan adalah jenis yang bisa dihindari. Berikut ini adalah beberapa tanda tubuh sudah terlalu banyak makan gula dikutip dari Everyday Health:

1. Mudah Lapar
Tanda pertama tubuh sudah terlalu banyak kemasukan gula adalah rasa lapar yang meningkat. Tanpa adanya protein, serat, dan lemak sehat yang cukup dalam camilan, membuat tubuh membakar gula dengan cepat dan meningkatkan rasa lapar kembali.

"Gula memang memuaskalidah, tapi tidak benar-benar mengenyangkan atau mengisi perut kita," kata ahli diet Keri Stoner-Davis RDN.

Selain itu, menurut tinjauan meta-analisis, konsumsi minuman manis yang mengandung gula tambahan meningkatkan penambahan berat badan pada orang dewasa dan anak-anak. Bukan hanya karena kalorinya, gula juga dapat merusak ekosistem usus sehat yang membantu metabolisme mengatur kadar glukosa darah dan insulin.

Gula juga dapat merusak hormon lemak, termasuk leptin, yang menghambat rasa lapar.

2. Gampang Capek dan Energi Rendah
Gula yang masuk ke dalam tubuh dapat dengan mudah dicerna dan diserap. Jika merasa mudah lelah, itu bisa terjadi karena jumlah gula yang sudah masuk ke dalam tubuh.

"Gula adalah sumber energi yang sangat cepat, jadi berapapun Anda makan, dalam 30 menit Anda akan merasa lapar lagi, kekurangan energi, dan ingin mencari energi lain," kata Keri.

Perubahan besar kadar gula darah dan insulin dapat menyebabkan tingkat energi anjlok dan memengaruhi tingkat energi secara keseluruhan.

3. Ingin Makan Manis Terus
Terus-terusan ingin mengonsumsi makanan manis bisa menjadi tanda tubuh sudah terlalu banyak mengonsumsi gula. Konsumsi gula dapat memberikan efek rasa senang dan 'kecanduan' pada otak.

Rasa manis pada makanan dan minuman yang dikonsumsi menargetkan pusat kesenangan otak yang disebut mesokortikolimbik. Ketika itu terjadi, hormon bahagia yang bernama dopamin pun menjadi meningkat dan dalam waktu yang bersamaan hormon tersebut meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi gula.

"Kabar baiknya adalah bahwa berfokus pada makanan kecil dan camilan yang terdiri dari makanan asli dan utuh, dan makan secara teratur, dapat membantu mengurangi keinginan tersebut," ujar Keri.

4. Tekanan Darah Tinggi
Terlalu banyak mengonsumsi gula bisa menjadi faktor risiko tekanan darah tinggi. Menurut penelitian, mengonsumsi minuman manis bergula memiliki hubungan signifikan dengan tekanan darah tinggi dan insiden hipertensi yang lebih tinggi.

Perlu diingat ahli menyebut bahwa hubungan sebab-akibat secara langsung belum ditemukan. Namun, ilmuwan percaya kadar glukosa yang tinggi dapat merusak lapisan pembuluh darah, sehingga lipid seperti kolesterol lebih mudah menempel pada dinding pembuluh darah.

Ketika itu terjadi, pembuluh darah akan mengeras dan membuat tekanan darah menjadi naik.

5. Wajah Berjerawat dan Berkerut
Jika sedang berjuang melawan jerawat, coba ingat-ingat lagi konsumsi gula tambahan yang dikonsumsi dalam beberapa waktu terakhir. Kontrol glikemik memainkan peran penting dalam kesehatan kulit dan jerawat.

Sebuah studi menunjukkan bahwa resistensi insulin dapat memengaruhi perkembangan jerawatan.

Selain jerawat, wajah berkerut juga bisa menjadi salah satu tanda terlalu banyak mengonsumsi gula. Produk akhir glikasi lanjutan yang merupakan produk gula berlebih, mendorong penuaan kulit, catat satu penelitian.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Waspadai Tanda-tanda Kebanyakan Makan Gula, Mulai dari Gampang Capek-Lapar"