Hagia Sophia

30 August 2024

Ini Kata Dokter di Afrika yang Tangani Pasien Mpox

Potret warga di Afrika yang mengidap Mpox. (Foto: AP/Moses Sawasawa)

Lonjakan kasus Mpox atau 'cacar monyet' terbilang cukup mengkhawatirkan di Benua Afrika. Kondisi ini membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sampai harus mengeluarkan status darurat kesehatan internasional yang sebelumnya juga sempat diberikan pada COVID-19 ketika pandemi.

Penyebaran yang cepat dikaitkan dengan strain baru dari virus penyebab Mpox yang diberi nama Clade Ib. Strain virus tersebut dapat menyebar dengan cepat khususnya melalui aktivitas seksual.

Kongo telah melaporkan 18 ribu kasus Mpox baik dari Clade I dan Clade Ib. Total sudah ada 615 orang meninggal di Kongo akibat Mpox.

Sedangkan, ada juga sekitar 222 kasus terkonfirmasi Clade Ib di empat negara Afrika pada bulan lalu. Ditambah satu kasus masing-masing satu di Swedia dan Thailand dengan riwayat perjalanan ke Afrika.

Dokter di Nigeria mengungkapkan bagaimana situasi terkini penyebaran Mpox di negaranya. Ia mengaku begitu khawatir melihat mutasi virus terjadi lebih cepat bahkan dari yang mereka khawatirkan.

"Saya khawatir bahwa di Afrika kita bekerja dengan 'buta'," ucap ahli penyakit menular RS Universitas Niger Delta Dr Dimie Ogoina dikutip dari Mirror, Rabu (28/8/2024).

Ogoina mengatakan mutasi virus yang begitu cepat membuat tim medis tidak memahami penyakit tersebut dengan baik. Kondisi ini akhirnya membuat penanganan masalah penularan, tingkat keparahan, dan risiko penyakit menjadi lebih sulit.

"Saya khawatir dengan fakta bahwa virus tersebut tampaknya bermutasi dan menghasilkan galur baru," sambungnya lagi.

Mpox adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti flu termasuk demam dan nyeri otot.

Namun, gejala yang paling jelas adalah ruam kulit atau lesi berisi nanah yang dapat berlangsung selama dua hingga empat minggu di sekujur tubuh.


























Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kesaksian Dokter di Afrika Tangani Pasien Mpox, Separah Ini Kondisinya"