 |
| Ilustrasi Mpox (Foto: Getty Images/JUN LI) |
Pemerintah menyasar empat kelompok rentan dan berisiko tinggi untuk menjadi penerima vaksinasi Mpox. Pemilihan kelompok ini berdasarkan rekomendasi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Prima Yosephine mengatakan pemberian vaksinasi Mpox di Indonesia bersifat pencegahan. Artinya, vaksinasi bertujuan mencegah munculnya gejala atau meminimalkan keparahan penyakit.
"Salah satu kriteria penerima vaksin Mpox adalah individu yang pernah kontak dengan penderita Mpox (vaksinasi post exposure)," ujar dr Prima dalam keterangan resmi.
"Namun, orang yang pernah kontak ini belum tentu terinfeksi. Jadi, imunisasi Mpox masih bersifat pencegahan. Sedangkan, bagi pasien yang sudah terinfeksi akan diberikan pengobatan yang sesuai," lanjut dia.
Kriteria penerima vaksin Mpox
Beberapa kelompok risiko tinggi Mpox yang akan menerima vaksinasi yakni
- Lelaki berhubungan seks dengan lelaki (LSL)
- Gay, biseksual dan pria yang berhubungan seks dengan pria lainnya (GBMSM)
- Individu yang kontak dengan penderita Mpox dalam dua minggu terakhir
- Petugas kesehatan yang menangani kasus Mpox.
Sementara itu, kelompok anak-anak tidak termasuk dalam kelompok sasaran vaksinasi Mpox di Indonesia.
"Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox akan diberikan (vaksin) untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox," terang dr Prima.
Artikel ini telah tayang di health.detik.com dengan judul "Kriteria Penerima Vaksin Mpox di RI, Anak-anak Tidak Termasuk"